Renungan Harian 28 Mei 2020: Magis

0
460 views
Ilustrasi: Magis by ist
  • Bacaan I: Kis. 22: 30; 23: 6-11
  • Injil: Yoh. 17: 20-26 

MAGIS artinya semangat lebih. Semangat untuk berkarya dengan pencapaian yang lebih, baik dalam kualitas maupun kuantitas. Tentu saja semangat dalam hal kebaikan.

Semangat magis lebih diutamakan pada sisi kualitas; artinya bukan soal banyaknya (berkaitan dengan jumlah) akan tetapi mendalamnya (berkaitan dengan mutu).
 
Apa yang mendasari semangat magis bukanlah soal menjadi unggul dibanding yang lain, atau ambisi-ambisi untuk memenangkan persaingan. Akan tetapi yang mendasari semangat magis adalah cinta pada Allah yang berkobar-kobar.

Pengalaman cinta Allah yang begitu besar menumbuhkan dalam diri seseorang, cinta pada Allah yang berkobar-kobar.

Sebagai dampaknya, maka seseorang memperjuangkan hidupnya agar menjadi pujian, penghormatan pada Allah.
 
Pengalaman St. Paulus, sejauh diwartakan dalam Kisah Rasul menunjukkan adanya dorongan dari Allah, untuk bersikap magis.

Tuhan bersabda kepada Paulus: “Kuatkanlah hatimu, sebab sebagaimana engkau berani telah bersaksi tetang Aku di Yerusalem, demikian jugalah hendaknya engkau pergi bersaksi di Roma.”
 
Sebagaimana St. Paulus, seseorang dengan sikap magis, didorong untuk tidak berpuas diri dengan hasil yang telah dicapai, tetapi didorong untuk lebih lagi.
 
Bagaimana dengan aku? Apakah aku berani mendorong diriku dengan segala dayaku untuk bertindak yang lebih? Atau merasa cukuplah, kalau aku sudah masuk dalam golongan orang-orang baik?

Pertanyaan lebih lanjut, apa yang mendasariku untuk bersikap magis? Kepuasan karena mampu mengalahkan orang lain? Popularitas?

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here