Renungan Harian 30 September 2020: Suwito

0
1,005 views
Ilustrasi - Album foto. (Ist)


Pw. St. Hieronimus, Imam dan Pujangga Gereja
Bacaan I: Ayb. 9: 1-12. 14-16
Injil: Luk. 9: 57-62

KETIKA liburan, waktu masih seminaris, saya sowan (mengunjungi) eyang yang tinggal di Yogya. Pada waktu itu eyang meminta saya untuk membantu membereskan almari yang berisi banyak barang, di antara ada album-album foto yang kelihatan sudah tua.

Album-album itu menarik perhatian saya, karena saya belum pernah melihat. Maka saya meminta ijin eyang apakah diperbolehkan untuk melihat-lihat foto dalam album itu.

Dan eyang mengizinkan.
 
Dari banyak foto dalam album itu yang menarik adalah foto-foto eyang waktu masih muda dengan pakaian Jawa  dan pakaian kebesaran Jawa. Selain itu ada foto-foto prajurit Keraton Yogya. Eyang menerangkan, nama-nama pasukan-pasukan itu. Di saat eyang menerangkan tentang nama-nama pasukan prajurit keraton, eyang bercerita tentang bagaimana seseorang mengabdi keraton.
 
“Zaman dulu, orang bisa suwito (mengabdi) pada Sinuwun (Raja) itu sebuah kebanggaan luar biasa. Maka suwito pada sinuwun menjadi cita-cita banyak orang muda pada masa itu. Namun untuk bisa suwito tidak mudah, berat dan harus berani ngrekoso (menderita).
 
Satu hal penting yang harus dimiliki oleh orang yang mau suwito adalah sikap “madhep, mantep anggone suwito, ora mangro lan ora minggrang-minggring, ora nolah noleh” (adanya kemantapan niat, tidak setengah-setengah dan fokus). Kalau tidak punya sikap seperti itu maka tidak akan terpakai. Apalagi kalau jadi prajurit, kalau tidak punyak kemantapan hati dan tidak fokus akan berbahaya bagi dirinya sendiri dan teman-temannya, pada gilirannya merugikan Sinuwun dan keraton.
 
Cerita eyang tentang orang-orang yang mau mengabdi raja, membantu saya untuk memahami sabda Tuhan hari ini sejauh diwartakan St. Lukas.

Mereka yang mau mengikuti Yesus harus punya kemantapan hati dan totalitas. Maka hanya mereka yang punya kemantapan hati dan totalitas layak menjadi muridNya.
 
Aku yang menyebut diri murid Yesus adakah kemantapan hati dan totalitas dalam diri saya untuk mengikuti-Nya?
 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here