Renungan Harian Jumat 22 Nov 2019 PW. St. Sisilia Perawan dan Martir Luk 19:45-48

0
648 views
Ilustrasi: Yesus menghardik para pedagang di Bait Allah Yerusalem. (Ist)

BEBERAPA waktu yang lalu ramai diberitakan di media sosial cetak maupun elektronik soal rencana Ahok akan menjadi petinggi di salah satu BUMN bagian migas. Hal ini menimbulkan pro kontra di kalangan masyarakat atau orang-orang yang ada di dalam BUMN tersebut.

Bisa jadi mereka yang menolak Ahok adalah orang-orang yang merasa terancam atau terganggu kebusukannya akan terbongkar. Bagi mereka yang bekerja dengan serius, jujur dan bersih tidak pernah merasa risau atau gelisah dengan bos barunya ini.

Bacaan injil hari ini menceritakan kedatangan Yesus di Yerusalem dan masuk ke Bait Allah. Apa yang terjadi di Bait Allah?

Tempat suci untuk berdoa itu ternyata sudah bergeser atau alih fungsi. Tempat yang mestinya untuk berdoa malah menjadi sarang penyamun. Dengan situasi macam itu, Yesus bertindak.

Ia mengusir para pedagang yang sudah kong kalikong dengan para imam kepala dan ahli taurat. Misalnya yang berhak menentukan binatang itu layak untuk kurban atau tidak adalah para imam yang tinggal di bait Allah.

Kalau ada peziarah yang datang dan membawa binatang kurban dari luar, pasti dinyatakan tidak layak. Maka peziarah itu wajib membeli binatang dari para pedagang di bait Allah yang sudah dinyatakan layak dengan harga yang tinggi. Keuntungan para pedagang itu juga dibagikan kepada para imam di bait Allah itu.

Di Bait Allah ada mafia yang harus diberantas.

Maka tidak mengherankan kalau Yesus mau disingkirkan atau dibinasakan oleh para imam kepala dan ahli taurat. Kehadiran Yesus mereka rasakan sebagai batu sandungan atau duri dalam daging. Sekalipun demikian Yesus tidak takut. Ia tidak mundur sejengkalpun. Ia hadapi tantangan itu bahkan sampai Ia dibunuh di kota Yerusalem.

Kita sebagai murid Yesus diajak untuk bersikap seperti Guru kita. Kita dituntut untuk berani menyuarakan kebenaran dan menegakkan keadilan.

Itulah tindak kenabian yang harus kita lakukan. Beranikah kita?

Tuhan memberkati anda sekeluarga.@diopr

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here