Renungan Harian Rabu, 27 Nov 2019: Waktu Kesesakan adalah Waktu Kesaksian

0
505 views
Pertemuan wawan hati antara para katekis se KAS dengan Uskup KAS. (Panitia)


Luk 21:12-19

Yang namanya tantangan atau kesulitan cenderung untuk dihindari. Orang pada dasarnya enggan untuk menghadapi kesulitan.

Dari pengalaman saya, kalau kesulitan dihindari, kesulitan itu akan datang lagi dalam wujud yang lebih besar.

Dari pengalaman macam itulah sekarang ini, yang namanya kesulitan akan saya hadapi. Berhasil atau tidak mengatasi kesulitan itu, bagi saya tidak penting.

Yang penting adalah, saya sudah mempunyai pengalaman untuk menghadapi kesulitan itu, sehingga saya tahu bagaimana mensikapinya.

Bacaan injil yang kita dengarkan pada hari ini, Yesus mengingatkan kepada murid-murid-Nya bahwa karena nama Yesus, mereka akan dibenci.

Contohnya adalah para martir.

Mereka bersaksi akan Yesus, dan mereka siap untuk dianiaya. Dalam situasi macam itu para murid diajak untuk tidak lari, tetapi mereka diajak untuk berani bersaksi.

Siapa yang bertahan, dialah yang akan memiliki hidup. Maka waktu kesesakan adalah waktu memberikan kesaksian, itulah tindak kemartiran.

Tindak kemartiran macam itu tetap relevan di zaman ini. Orangtua yang mempunyai putra berkebutuhan khusus (ABK) adalah orang yang hebat.

Dalam kesesakan mereka tetap memberikan kesaksian. Mereka kadang tersakiti, namun tetap menyayangi. Mereka menderita, namun tetap bahagia. Mereka adalah orang-orang yang mengalami kesesakan tetapi tetap tergerak untuk memberi kesaksian.

Bisa jadi hidup orangtua kita adalah tindak kemartiran. Mereka mengorbankan kesenangannya supaya anaknya bergembira.

Mereka bekerja penuh dengan peluh, tetapi tidak mengeluh. Mereka adalah orang orang yang ‘sendika dhawuh’ bukan ‘sendika waduh’.

Itulah waktu kesesakan yang adalah waktu kesaksian. Maka jangan takut menggadapi kesulitan.

Tuhan menguatkan anda. Dia menyertai,menuntun dan memberkati anda sekeluarga. @diopr.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here