Mat. 18:12-14
KITA patut bersyukur karena Tuhan telah mengirimkan kepada kita orangtua yang begitu mencintai dan peduli dengan kita anak-anaknya.
Orangtua adalah gembala yang baik bagi kita anak-anaknya.
Bagaimana perjuangan mereka supaya anak-anaknya bisa tumbuh berkembang dengan baik. Orangtua tidak pernah mengeluh, sekali pun beban hidup yang harus mereka tanggung begitu berat.
Yang ada dalam pikiran dan hatinya yang paling dalam adalah bagaimana anak-anaknya merasa nyaman dan selalu gembira.
Bacaan injil yang kita renungkan pada hari selasa (10/12/2019) ini menceritakan seorang gembala yang begitu peduli dan sayang dengan domba-dombanya.
Gembala yang baik akan mencari sampai ketemu dombanya yang tersesat. Apakah gembala itu mengeluh saat mencari dombanya yang hilang?
Tidak. Ia tidak mengeluh. Ia tetap berjuang sampai dombanya yang hilang itu ia temukan kembali.
Sifat seorang gembala yang berani berkorban demi domba dombanya, kiranya menginspirasi kita.
Kita masing-masing dengan kadar tertentu adalah gembala. Kita dituntut untuk menjadi gembala yang bertanggung jawab dengan tugas kita masing-masing.
Mari kita mohon kepada Tuhan agar tugas penggembalaan yang dipercayakan Tuhan kepada kita mampu kita laksanakan dengan baik.
Jadilah orangtua yang bertanggung jawab. Menjadi orangtua adalah tugas penggembalaan. Bertanggungjawablah dengan karya atau pekerjaanmu.
Itulah tugas penggembalaan.
Mari kita haturkan syukur dan terima kasih kita kepada orangtua yang telah mendidik kita. Mari kita ucapkan terima kasih atas pengorbanan orangtua kita.
Mari kita mohon maaf kepada orangtua kita yang telah mendidik kita, namun kurang kita perhatikan dan kurang kita cintai.
Mari kita doakan orangtua kita.
Tuhan memberkati orangtua anda.@diopr
