Renungan – Kuatkanlah Hatimu

0
1,038 views
Ilustrasi: Almarhum Mgr. Julianus Sunarka SJ memberkati murid-murid suster ADM dan juga anak-anak asrama binaan kami di Bayan, Purworejo.

Bacaan 1: Kis 19: 1–8.
Injil: Yoh 16: 29-33.

PERPISAHAN tentu merupakan sebuah peristiwa yang banyak tidak dikehendak, namun pasti terjadi. Dalam setiap perpisahan, bisa melemahkan perasaan sehingga menjadi sedih.

Setiap pagi, saya selalu melepas kepergian anak-anak pergi ke tempat kerja dengan membubuhkan tanda salib pada dahi mereka. Apa yang kulakukan merupakan sebuah tradisi keluarga sejak kakek mengajari hal serupa.

Tanda salib yang kububuhkan pada dahi anak-anak sebagai penguatan mereka dalam beraktifitas hari itu.

Bahwa mereka tidak sendirian sebab doaku senantiasa menyertai mereka.

Sebagai wakil Tuhan di dunia, kami orangtua Katolik diberi kuasa memberi berkat kepada anak-anak sebagai bekal kekuatan iman.

Hal ini juga terjadi pada para murid saat akan ditinggal pergi Yesus pulang ke rumah Bapa-Nya. Mereka sedih karena akan ditinggal Sang Guru.

Di saat tersebut, Tuhan Yesus justru menunjukkan keilahian-Nya dengan bernubuat, memberitahu apa yang akan terjadi.

Peristiwa ini membuat para murid semakin percaya bahwa Yesus datang dari Allah.

“Percayakah kamu sekarang? Lihat, saatnya datang, bahkan sudah datang, bahwa kamu diceraiberaikan masing-masing ke tempatnya sendiri dan kamu meninggalkan Aku seorang diri. Namun Aku tidak seorang diri, sebab Bapa menyertai Aku,” demikian sabda-Nya.

Apa yang disampaikan Yesus merupakan penguatan atau peneguhan iman. Ia tahu para murid bakal ketakutan dan meninggalkan-Nya sendirian saat Ia menjalani “kisah sengsara”.

Namun Yesus memberi peneguhan, “Tetapi kuatkanlah hatimu, Aku telah mengalahkan dunia.”

Bahwa Ia tidak sendirian, karena Bapa-Nya ada bersama-Nya selalu.

Saat mewartakan di Efesus, Rasul Paulus berjumpa dengan dua belas orang murid Yohanes.

Mereka belum mengenal Roh Kudus karena baru menerima baptisan Yohanes, yaitu baptisan pertobatan.

Maka Rasul Paulus melengkapi keimanan mereka kepada Tuhan Yesus Kristus dengan menumpangkan tangan, memberi penguatan untuk menerima Roh Kudus.

Maka turunlah Roh Kudus ke atas mereka, dan mulailah mereka berkata-kata dalam bahasa roh dan bernubuat.

Pesan hari ini

Sebagai sesama murid Kristus, kita harus saling menguatkan dan meneguhkan iman satu sama lain.

Dalam Sakramen Krisma, kita menerima penumpangan tangan dari Bapak Uskup.

Krisma adalah tanda penguatan iman agar Roh Kudus semakin dahsyat bekerja dalam diri kita melawan kejahatan.

“Iman adalah kekuatan, olehnya dunia yang hancur akan muncul ke dalam terang. Tetaplah pakai maskermu dan jaga jarakmu.”

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here