Dan Whitney Houston pergi meninggalkan duka sekaligus tanda tanya. Whitney yang boleh dibilang termasuk salah satu penyanyi terpopuler di dunia itu akhirnya dinyatakan telah meninggal dunia pada umur 48 tahun. Penyanyi kulit hitam yang kesohor lewat tembang The Greatest Love of All ini kelahiran 9 Agustus 1963 di Newark.
Belum jelas benar, kenapa penyanyi yang pernah bermain cantik dalam The Bodyguard bersama Kevin Costner ini sampai meninggal dalam keadaan tidak terdeteksi. Ia ditemukan sudah dalam kondisi tidak sadarkan diri.
Hingga ini investigasi mengenai penyebab kematiannya masih berlangsung. Namun gosip luas sudah beredar cepat. Jangan-jangan, Whitney ini meninggal akibat penggunaan obat-obat terlarang dan narkoba.
Kabar kematian Whitney Houston sangat mengejutkan dunia musik yang baru bersiap-siap menyelenggarakan perhelatan akbar tahunannya – penyerahan Piala Grammy.
“The Greatest Love of All”
Whitney yang memang sengaja hadir di Los Angeles untuk menghadiri pesta Grammy Awards ini memang merupakan salah satu anak emas perhelatan musik bergengsi ini.
Semasa hidupnya, Whitney pernah berhasil menyabet enam Grammy selama meniti karier mengandalkan pita suaranya. Grammy pertamanya sebagai penyanyi wanita terbaik diraihnya secara spektakuler pada tahun 1985 dengan hitsnya Saving All My Love for You yang merupakan album pertamanya.
Whitney mewarisi bakat menyanyi dari ibunya, Cissy Houston, seorang penyanyi gereja dan dan pop yang menjadi penyanyi latar Sang Ratu Gospel Aretha Franklin. Ketika Whitney dipermandikan waktu bayi, Aretha Franklin menjadi ibu permandiannya.
Tiga oktaf
Suara Whitney yang luarcbiasa bisa menjangkau tiga oktaf. Bakat mulai muncul sejak kecil, ketika dia aktif dalam koor gereja. Whitney juga menjajal dunia akting dengan membintangi tiga film The Bodyguard yang melambungkan namanya berkat soundtrack film tersebut I Will Always Love You, The Preacher’s Wife dan Waiting to Exhale.
Seluruh album Whitney terjual jutaan kopi, bahkan album pertamanya dan soundtrack film The Bodyguard terjual di atas 10 juta kopi hanya di Amerika Serikat. Tetapi pada pertengahan 1990-an itu Whitney telah mulai terjerumus dalam kecanduan marijuana dan kokain. Kerusakan pita suaranya mulai terdeteksi pada tahun 2000-an dimana kualitas suaranya menurun menjadi lebih kecil, lebih serak dan penampilannya tidak secermelang dulu.
Pada tahun 2009, Whitney kembali mengeluarkan album baru I Look to You yang menduduki ranking nomor satu lagu di Amerika Serikat. Salah satu lagu dalam album tersebut I Didn’t Know My Own Strength menceritakan ketegarannya menghadapi kekecewaan dalam hidupnya
Lost touch with my soul
I had no where to turn
I had no where to go
Lost sight of my dream,
Thought it would be the end of me
I thought I’d never make it through
I had no hope to hold on to,
I thought I would break
I didn’t know my own strength
And I crashed down, and I tumbled
But I did not crumble
I got through all the pain
I didn’t know my own strength
Survived my darkest hour
My faith kept me alive
I picked myself back up
Hold my head up high
I was not built to break
I didn’t know my own strength
Selamat jalan Whitney. Terima kasih atas suara indahmu. Semoga sekarang, engkau benar-benar menemukan kebahagiaan abadi!