Saat Pilihan, Hanya Ada Salib

0
400 views
Ilustrasi - Memanggul salib sendirian. (Ist)

Bacaan 1: Kel 3:13 – 20
Injil: Mat 11:28 – 30

SELAMA masih hidup di dunia, setiap orang pasti punya masalah. Kadar masalah setiap orang tentu saja berbeda-beda.

Kadang masalah itu terasa berat dan merasa sulit untuk menemui jalan keluar sehingga tak jarang membuat putus asa.

Seorang sahabat pernah ‘curhat’ kepadaku. Saat itu seolah hidupnya sudah tidak ada gunanya lagi, ia kehilangan banyak orang-orang yang dicintainya.

Dalam kurun waktu sekitar setahun, ia kehilangan kakak, mamanya, lalu papanya.

Jelas, situasi itu tidak mudah baginya.

Padahal selama ini ia sudah berusaha menjadi orang baik, rajin berdoa, ke gereja dan hampir tidak pernah menyakiti orang lain.

Namun kenapa Tuhan ambil semua yang dia cintai?

Ada kalanya beban hidup terasa berat untuk ditanggung.

Jalan Tuhan yang diikuti, kadang sulit untuk dipahami dan dijalani. Rencana-Nya memang bukan rencana manusia yang telah disusun dengan indah.

Dengan kekuatan doanya, sahabatku tetap tegar dan mampu melalui masa-masa sulitnya.

Itulah salib yang harus dipikul, Tuhan ingin kita memikulnya dengan tegak dan rendah hati.

Hari ini, Tuhan Yesus memberikan undangan untuk belajar kebijaksanaan-Nya. Semua orang yang mencari kebijaksanan sejati, diundang oleh-Nya.

“Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu. Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan. Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Kupun ringan.”

Dengan menggunakan gambaran tradisional hukum sebagai ‘pikulan kuk’, Yesus menjanjikan kesegaran dan istirahat dalam sekolah kebijaksanaan-Nya.

Allah mendengar jeritan kesengsaraan umat-Nya di Mesir. Maka, Ia memanggil Musa dan mengutusnya untuk memimpin bangsa itu keluar dari kesengsaraannya di Mesir.

Itu adalah salib yang harus dipikul Musa, sebab bukan tugas yang mudah baginya.

Namun Allah telah berjanji, “Aku akan menuntun kamu keluar dari kesengsaraan di Mesir menuju ke negeri orang Kanaan, …. ke suatu negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya.”

Pesan hari ini

Saat pilihan hidup hanya ada sebuah salib, jangan ragu untuk memikulnya. Sebab rencana Tuhan pasti baik adanya, Ia akan memberikan kelegaan, istirahat dan kesegaran dalam hidup.

Mari datang kepada Tuhan Yesus.

“Memikul gandar yang dipasang Yesus, berarti kita menjawab undangan sebagai murid-Nya. Tetaplah pakai maskermu dan jaga jarakmu.”

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here