Saat Saya Gagal Fokus dalam Iman, Percaya tapi Ragu?

0
1,042 views
Ilustrasi - Mencoba fokus by Tony Zambito
  • Bacaan 1: Yer 28:1 – 17
  • Injil: Mat 14:22 – 36

SAYA pernah mengalami hantaman angin sakal dimalam hari, angin yang bertiup dari arah haluan kapal (berlawanan dengan arah kapal). Peristiwa itu saya alami saat pulang mengontrol Proyek Tambang Batu Andesit di Daerah Tanah Grogot dan harus menyeberang Teluk Balikpapan di Penajam, Kaltim.

Ombak semakin tinggi karena tertiup angin sakal tersebut sehingga membuat perahu kecil (hanya untuk bertiga) beberapa kali terbang melayang diatas air. Saya adalah orang gunung dan saat itu berada di laut yang kurang bersahabat maka serasa copot jantung saya.

Sama seperti Petrus, dalam hati saya terus berdoa, “Tuhan selamatkan aku”, agar tidak tenggelam.

Dari peristiwa itu, saya bisa merasakan apa yang dirasakan para murid Yesus saat di Danau Galilea dihantam angin sakal, yaitu “ketakutan amat sangat”.

Dalam Kitab Suci, banyak sekali kita jumpai Allah Bapa dan Yesus memberi dorongan kepada umat-Nya dengan mengatakan, “Jangan takut”.

Kalimat itu pula yang diucapkan-Nya saat para murid sedang gagal fokus melihat-Nya yang dikira hantu. Tidak sedikit orang mengaku percaya namun saat diguncang masalah (badai kehidupan) maka tidak bisa merasakan kehadiran Tuhan.

Badai kadang membuat jarak pandang seseorang menjadi sangat terbatas sehingga tidak bisa melihat dengan jelas obyek di depannya.

Barangkali itu pula yang dirasakan oleh para murid saat subuh pukul 03.00, yang kata orang adalah saat kemunculan hantu maka yang ada dipikiran mereka, Yesus dikira hantu.

Kisah menarik lainnya hari ini adalah pertemuan nabi sejati, yaitu Yeremia dengan nabi palsu Hanyanya bin Azur, yang mungkin sedang cari muka dihadapan Raja Zedekia (memberontak Raja Babel, Nebukadnezar). Hananya mengatakan bahwa Allah akan mematahkan Babel dan mengembalikan seluruh Israel buangan beserta perkakas Bait Sucinya. Padahal yang benar adalah, bangsa Israel akan takluk di bawah Babel.

Penting untuk mewartakan kebenaran Allah agar hidup tetap terjaga (tidak mati).

Pesan hari ini

Dalam bacaan ini, saya mendapatkan pengajaran dari Tuhan Yesus.

Pertama, perlunya “me time” dengan Allah dalam doa untuk menjaga relasi tidak terputus. Orang yang tidak ingin berdoa sendirian tanda imannya sedang merosot.

Kedua, Tuhan Yesus senantiasa hadir memberi pertolongan di saat saya sedang dilandai badai.

Ketiga, bahwa Yesus adalah raja alam semesta yang berkuasa atas badai dan penyakit (Ia menyembuhkan orang banyak di Genesaret). Maka, jangan gagal fokus dalam iman (percaya tapi ragu).

Jangan pernah berhenti percaya pada harapan, karena keajaiban terjadi di setiap hari.

Bersatu Melawan Coronavirus

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here