Sabda Hidup: Rabu, 11 Januari 2017

1
984 views

Hari Biasa

warna liturgi Hijau

Bacaan

Ibr. 2:14-18; Mzm. 105:1-2, 3-4, 6-7, 8-9; Mrk. 1:29-39. BcO Rm 2:1-16

Bacaan Injil: Mrk. 1:29-39.

29 Sekeluarnya dari rumah ibadat itu Yesus dengan Yakobus dan Yohanes pergi ke rumah Simon dan Andreas. 30 Ibu mertua Simon terbaring karena sakit demam. Mereka segera memberitahukan keadaannya kepada Yesus. 31 Ia pergi ke tempat perempuan itu, dan sambil memegang tangannya Ia membangunkan dia, lalu lenyaplah demamnya. Kemudian perempuan itu melayani mereka. 32 Menjelang malam, sesudah matahari terbenam, dibawalah kepada Yesus semua orang yang menderita sakit dan yang kerasukan setan. 33 Maka berkerumunlah seluruh penduduk kota itu di depan pintu. 34 Ia menyembuhkan banyak orang yang menderita bermacam-macam penyakit dan mengusir banyak setan; Ia tidak memperbolehkan setan-setan itu berbicara, sebab mereka mengenal Dia. 35 Pagi-pagi benar, waktu hari masih gelap, Ia bangun dan pergi ke luar. Ia pergi ke tempat yang sunyi dan berdoa di sana. 36 Tetapi Simon dan kawan-kawannya menyusul Dia; 37 waktu menemukan Dia mereka berkata: “Semua orang mencari Engkau.” 38 Jawab-Nya: “Marilah kita pergi ke tempat lain, ke kota-kota yang berdekatan, supaya di sana juga Aku memberitakan Injil, karena untuk itu Aku telah datang.” 39 Lalu pergilah Ia ke seluruh Galilea dan memberitakan Injil dalam rumah-rumah ibadat mereka dan mengusir setan-setan.

Renungan:

SERING kita temui seorang ibu melayani para tamu yang datang di rumahnya. Walau sakit sekalipun mereka akan bangkit dan membuatkan minuman bagi para tamunya. Kadang-kadang pelipis mereka masih menempel koyok sekalipun mereka tetap berusaha melayani. Semangat mereka untuk memberikan yang terbaik mengalahkan rasa sakit yang mereka alami.

Ibu Petrus mendapat kunjungan dari Yesus. Waktu itu ia lagi sakit demam. Setelah dipegang Yesus ia pun sembuh. Segera sesudah itu ia pun bangkit dan melayani Yesus. “Ia pergi ke tempat perempuan itu, dan sambil memegang tangannya Ia membangunkan dia, lalu lenyaplah demamnya. Kemudian perempuan itu melayani mereka” (Mrk 1:31).

Kita layak bersyukur mempunyai perempuan-perempuan yang selalu siap siaga melayani. Mereka selalu ingin memberikan yang terbaik. Rasa sakit tidak menghalanginya untuk memberikan yang terbaik. Semoga semangat ini menular dalam kehidupan kita. Selalu memberikan yang terbaik dalam kondisi apapun. Kita tidak gampang menyerah pada kondisi kita. Kita atasi kondisi kita dengan semangan memberikan yang terbaik.

Kontemplasi:

Bayangkanlah perempuan-perempuan yang ada di sekitarmu. Hadirkan kesiapsediaan mereka untuk memberikan yang terbaik.

Refleksi:

Tulislah pengalamanmu memberikan pelayanan kala badanmu sedang tidak enak/sakit?

Doa:

Tuhan semoga aku mempunyai semangat untuk selalu memberikan yang terbaik. Semoga aku tidak menyerah dengan keadaan fisikku. Amin.

Perutusan:

Aku akan berusaha memberikan yang terbaik dalam hidupku. -nasp-

Kredit foto: Ilustrasi (Ist)

1 COMMENT

  1. Terima kasih Renungannya hari ini, sungguh mengingatkan akan sosok seorang Ibu, yang tulus melayani kepada keluarga dan sesamanya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here