Sabda Hidup: Sabtu, 29 Agustus 2015

0
892 views

Peringatan Wajib Wafatnya St. Yohanes Pembaptis

warna liturgi Merah

Bacaan

Yer. 1:17-19; Mzm. 71:1-2,3-4a,5-6ab,15ab,17; Mrk. 6:17-29. BcO Am. 1:1-2:3

Bacaan Injil: Mrk. 6:17-29.

17 Sebab memang Herodeslah yang menyuruh orang menangkap Yohanes dan membelenggunya di penjara berhubung dengan peristiwa Herodias, isteri Filipus saudaranya, karena Herodes telah mengambilnya sebagai isteri. 18 Karena Yohanes pernah menegor Herodes: “Tidak halal engkau mengambil isteri saudaramu!” 19 Karena itu Herodias menaruh dendam pada Yohanes dan bermaksud untuk membunuh dia, tetapi tidak dapat, 20 sebab Herodes segan akan Yohanes karena ia tahu, bahwa Yohanes adalah orang yang benar dan suci, jadi ia melindunginya. Tetapi apabila ia mendengarkan Yohanes, hatinya selalu terombang-ambing, namun ia merasa senang juga mendengarkan dia. 21 Akhirnya tiba juga kesempatan yang baik bagi Herodias, ketika Herodes pada hari ulang tahunnya mengadakan perjamuan untuk pembesar-pembesarnya perwira-perwiranya dan orang-orang terkemuka di Galilea. 22 Pada waktu itu anak perempuan Herodias tampil lalu menari, dan ia menyukakan hati Herodes dan tamu-tamunya. Raja berkata kepada gadis itu: “Minta dari padaku apa saja yang kauingini, maka akan kuberikan kepadamu!”, 23 lalu bersumpah kepadanya: “Apa saja yang kauminta akan kuberikan kepadamu, sekalipun setengah dari kerajaanku!” 24 Anak itu pergi dan menanyakan ibunya: “Apa yang harus kuminta?” Jawabnya: “Kepala Yohanes Pembaptis!” 25 Maka cepat-cepat ia pergi kepada raja dan meminta: “Aku mau, supaya sekarang juga engkau berikan kepadaku kepala Yohanes Pembaptis di sebuah talam!” 26 Lalu sangat sedihlah hati raja, tetapi karena sumpahnya dan karena tamu-tamunya ia tidak mau menolaknya. 27 Raja segera menyuruh seorang pengawal dengan perintah supaya mengambil kepala Yohanes. Orang itu pergi dan memenggal kepala Yohanes di penjara. 28 Ia membawa kepala itu di sebuah talam dan memberikannya kepada gadis itu dan gadis itu memberikannya pula kepada ibunya. 29 Ketika murid-murid Yohanes mendengar hal itu mereka datang dan mengambil mayatnya, lalu membaringkannya dalam kuburan.

Renungan:

HERODES segan kepada Yohanes. Ia mengakui bahwa Yohanes adalah orang suci dan benar. Walau perkataannya sempat mengenai dirinya namun ia senang mendengarnya. Bisa dikatakan bahwa sebenarnya Herodes kagum kepada Yohanes. Namun malapetaka datang kala ia mengungkapkan janji kepada putrinya Herodias. Karena janjinya ia pun harus memenuhi dan menyerahkan kepala Yohanes.

Dalam beberapa kesempatan kita melihat ada banyak orang saling berdekatan dan rukun. Saat berkuasa mereka tampak kompak dan baik. Namun begitu satu orang tertangkap dan yang lain tampak cuek, maka yang tertangkap ini menjadi bumerang para “sahabat”nya dulu. Satu per satu nama mereka pun terseret dalam kejahatan yang sama atau malah lebih parah.

Kita layak hati-hati dalam hidup bersama. Persekongkolan jahat tidak akan pernah membuat kita aman. Juga ada kemungkinan orang yang baik dan kagum pada kita malah bisa menjadi malapetaka kita, sebagaimana yang dilakukan Herodes pada Yohanes. Kekuatan kita, seperti yang dimiliki Yohanes, adalah berkat Tuhan untuk menyampaikan kebenaran.

Kontemplasi:

Duduklah dengan mata terpejam. Ikutilah kisah Herodes-Yohanes dalam Injil Mrk. 6:17-29. Jadilah salah satu pemeran dalam kisah tersebut.

Refleksi:

Bagaimana menjaga bicara kita agar tidak mencelakakan orang lain?

Doa:

Bapa semoga aku bisa berhati-hati dalam hidup dan berbicara. Semoga kehidupan dan kata-kataku tidak mendatangkan malapetaka bagi yang lain. Amin.

Perutusan:

Aku akan menjaga kata-kata dan tindakanku. -nasp-

#bagi yang terjangkau TVRI Yogyakarta, saksikan Film “Yan” bagian pertama pada hari Minggu, tgl 30 Agustus 2015, jam 16.00-16.30#

Kredit foto: Ilustrasi (Ist)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here