Sabda Hidup: Sabtu, 7 Januari 2017

0
1,353 views

Raimundus dr Penyafori, Lindalva

warna liturgi Putih

Bacaan

1Yoh. 5:14-21; Mzm. 149:1-2,3-4,5,6a,9b; Yoh. 2:1-11. BcO Yes 61:1-11

Bacaan Injil: Yoh. 2:1-11.

1 Pada hari ketiga ada perkawinan di Kana yang di Galilea, dan ibu Yesus ada di situ; 2 Yesus dan murid-murid-Nya diundang juga ke perkawinan itu. 3 Ketika mereka kekurangan anggur, ibu Yesus berkata kepada-Nya: “Mereka kehabisan anggur.” 4 Kata Yesus kepadanya: “Mau apakah engkau dari pada-Ku, ibu? Saat-Ku belum tiba.” 5 Tetapi ibu Yesus berkata kepada pelayan-pelayan: “Apa yang dikatakan kepadamu, buatlah itu!” 6 Di situ ada enam tempayan yang disediakan untuk pembasuhan menurut adat orang Yahudi, masing-masing isinya dua tiga buyung. 7 Yesus berkata kepada pelayan-pelayan itu: “Isilah tempayan-tempayan itu penuh dengan air.” Dan merekapun mengisinya sampai penuh. 8 Lalu kata Yesus kepada mereka: “Sekarang cedoklah dan bawalah kepada pemimpin pesta.” Lalu merekapun membawanya. 9 Setelah pemimpin pesta itu mengecap air, yang telah menjadi anggur itu?dan ia tidak tahu dari mana datangnya, tetapi pelayan-pelayan, yang mencedok air itu, mengetahuinya?ia memanggil mempelai laki-laki, 10 dan berkata kepadanya: “Setiap orang menghidangkan anggur yang baik dahulu dan sesudah orang puas minum, barulah yang kurang baik; akan tetapi engkau menyimpan anggur yang baik sampai sekarang.” 11 Hal itu dibuat Yesus di Kana yang di Galilea, sebagai yang pertama dari tanda-tanda-Nya dan dengan itu Ia telah menyatakan kemuliaan-Nya, dan murid-murid-Nya percaya kepada-Nya.

Renungan:

DALAM beberapa pesta perkawinan bacaan hari ini, Yoh. 2:1-11, sering dibacakan. Semakin tua usia perkawinan semakin menarik mengolah isi bacaan ini. Tentu ada rasa enggan kala harus berkotbah bagi mereka yang merayakan 50 th perkawinan atau lebih. Namun bacaan ini sudah menjadi kotbah tersendiri.

Saya pribadi tertarik mengurai ayat ini, “Setiap orang menghidangkan anggur yang baik dahulu dan sesudah orang puas minum, barulah yang kurang baik; akan tetapi engkau menyimpan anggur yang baik sampai sekarang” (Yoh 2:10). Saya mengajak mengenang bagaimana dulu pesta pernikahan diselenggarakan. Meriah pastinya. Itu anggur baik yang telah mereka hidangkan.

Anggur yang lebih baik mereka hidangkan saat ini, saat melangsungkan pesta perkawinan. Perkawinan yang telah berlangsung sekian puluh tahun menjadi tanda persembahan anggur yang lebih baik daripada waktu pesta perkawinan. Maka pesta perkawinan sudah menjadi tanda kehadiran Kristus yang mengubah air menjadi anggur dan penghidangan anggur yang semakin nikmat.

Kontemplasi:

Pejamkan sejenak matamu. Bayangkan anggur yang kauhidangkan dari rumahtanggamu.

Refleksi:

Bagaimana menyuguhkan anggur yang semakin baik dalam rumah tanggamu?

Doa:

Bapa berkatilah keluarga-keluarga putera-puteri-Mu. Semoga mereka semakin mampu menyuguhkan anggur yang baik dari kehidupan keluarganya. Amin.

Perutusan:

Aku akan menghidangkan anggur yang semakin baik. -nasp-

Kredit foto: Ilustrasi (Ist)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here