Sabda Hidup: Selasa, 25 Agustus 2015

0
796 views

St. Ludovikus, St. Yosef dr Calasanz

warna liturgi Hijau

Bacaan

1Tes. 2:1-8; Mzm. 139:1-3,4-6; Mat. 23:23-26. BcO Ef. 5:8-20

Bacaan Injil: Mat. 23:23-26.

23 Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab persepuluhan dari selasih, adas manis dan jintan kamu bayar, tetapi yang terpenting dalam hukum Taurat kamu abaikan, yaitu: keadilan dan belas kasihan dan kesetiaan. Yang satu harus dilakukan dan yang lain jangan diabaikan. 24 Hai kamu pemimpin-pemimpin buta, nyamuk kamu tapiskan dari dalam minumanmu, tetapi unta yang di dalamnya kamu telan. 25 Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab cawan dan pinggan kamu bersihkan sebelah luarnya, tetapi sebelah dalamnya penuh rampasan dan kerakusan. 26 Hai orang Farisi yang buta, bersihkanlah dahulu sebelah dalam cawan itu, maka sebelah luarnya juga akan bersih.

Renungan:

SERING ada anggapan bahwa orang yang penampilannya lusuh, tak terurus adalah orang jahat. Orang-orang sering menyingkiri yang seperti itu. Bahkan tidak jarang orang tua pun mengajarkan kepada anak-anaknya untuk tidak dekat-dekat dengan orang seperti itu. Tentu ini sebuah penghakiman yang tidak adil. Ada banyak fakta mereka yang penampilannya perlente, sopan, halus ternyata malah berbuat jahat dan merugikan banyak orang. Contohnya para koruptor.

Yesus terang-terangan mengkritik orang Farisi dan Ahli Taurat. Mereka tampak suci tapi ternyata tidak memperhatikan “keadilan dan belas kasihan dan kesetiaan” (Mat 23:23). Mereka adalah orang yang sering memberikan label jahat, berdosa kepada kelompok masyarakat lain.

Marilah kita waspada dengan penampilan orang. Belum tentu mereka yang lusuh itu jahat. Belum tentu pula mereka yang perlente itu baik. Kita perlu cermat melihat dalam kacamata keadilan, belas kasih dan kesetiaan.

Kontemplasi:

Cobalah masuk dalam keheningan. Liatlah dengan jujur orang-orang yang dengan sadar atau tidak sadar mendapatkan cap jahat atau baik darimu.

Refleksi:

Bagaimana mengenali sikap baik dan jahat seseorang?

Doa:

Tuhan, sudilah menerangi budiku agar aku tidak tertipu oleh penampilan seseorang. Amin.

Perutusan:

Aku akan mengasah kemampuanku menangkap sifat sesamaku. -nasp-

Kredit foto: Ilustrasi (Ist)

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here