SAGKI 2015: Pengantar Ketua Presidium KWI Mgr. Ignatius Suharyo

0
974 views

PARA bapa Uskup, romo, bruder, suster, ibu bapak dan saudara saudari yang dikasihi Tuhan.

Pertama-tama marilah kita haturkan rasa syukur kepada Allah yang Mahakuasa, yang senantiasa menopang hidup kita dengan kasih-Nya, sehingga kita dapat berjumpa kembali dalam Sidang Agung Gereja Katolik Indonesia (SAGKI) IV ini. Kita bersyukur, karena Allah memberi kita kesempatan untuk berefleksi bersama sebagai Gereja atas panggilan kita, terutama panggilan hidup berkeluarga.

Maka, tema SAGKI IV tahun 2015 ini adalah: Keluarga Katolik, Sukacita Injil.

Alasan utama mengapa tema ini dibahas adalah karena peranan keluarga sangat penting bagi kehidupan Gereja dan masyarakat.

Keluarga adalah sel utama dan pertama bagi Gereja dan masyarakat. Sel utama itu saat ini hidup di tengah-tengah kehidupan yang diwarnai oleh individualisme, konsumerisme, dan sekularisme, sehingga banyak keluarga menghadapi dan mengalami tantangan besar dalam melaksanakan tugasnya. Ditambah lagi, masalah lingkungan hidup dan keadaan ekonomi seringkali menyusahkan hidup keluarga.Dan masih banyak lagi persoalan yang menjadi tantangan dan sekaligus ancaman bagi keluarga, yang beberapa di antaranya akan diangkat dan dibicarakan bersama dalam SAGKI IV kali ini.

Melihat kehidupan keluarga saat ini, Paus Fransiskus mengajak Gereja untuk berbuat sesuatu dalam pelayanan pastoralnya bagi keluarga-keluarga. Maka dua tahun terakhir ini, Gereja memberikan perhatian yang besar pada keluarga. Perhatian besar ini ditunjukkan dengan dua sinode para Uskup.

Pertama, Sinode Luar biasa yang diselenggarakan pada bulan Oktober 2014; dan kedua, Sinode biasa pada tanggal 4-25 Oktober 2015.

Selain dua sinode tersebut, dalam Pertemuan Keluarga Sedunia di Philadelpia pada tanggal 28 September 2015, Paus Fransiskus mengingatkan keluarga-keluarga katolik: “Tidak ada keluarga yang sempurna. Kita juga tidak punya orangtua yang sempurna, kita sendiri tidak sempurna, tidak menikah dengan orang yang sempurna dan kita tidak punya anak-anak yang sempurna. Kita punya keluhan satu sama lain. Kita kecewa satu sama lain. Oleh karena itu tidak ada pernikahan yang sehat atau keluarga yang sehat tanpa pengampunan”.

Tanggapan nyata Gereja Indonesia

SAGKI IV ini menjadi tanggapan nyata Gereja Indonesia terhadap ajakan Bapa Suci dalam memberikan perhatian dan dukungan bagi keluarga-keluarga katolik di Indonesia. Dengan tema Keluarga Katolik, Sukacita Injil: Panggilan dan Perutusan Keluarga dalam Gereja dan Masyarakat Indonesia yang majemuk, Gereja mengajak seluruh keluarga katolik di Indonesia merefleksikan hidup dan perutusannya.

para uskup by yoh indra dokpen kwi
Para Uskup Indonesia selain Uskup Agung Keuskupan Agung Semarang Mgr. Johannes Pujasumarta hadir mengikuti acara SAGKI 2015, 2-6 November 2015. (Yohanes Indra/Dokpen KWI)

Kita berharap agar melalui SAGKI 2015 ini keluarga-keluarga katolik Indonesia bersama-sama membangun wajah Ecclesia Domestica, Keluarga sungguh menjadi tempat membangun persekutuan yang sejati, pengampunan, mengamalkan kasih persaudaraan Kristiani dan belarasa, dan menjadi tempat pengungsian bagi orang yang kehilangan harapan. Keluarga Kristiani dipanggil dan diutus untuk menjadi pusat iman yang hidup dan dengan demikian memberi kesaksian akan keselamatan.

Akhir kata, kami menghaturkan banyak terima kasih atas kehadiran dan keterlibatan Anda semua dalam Sidang Agung Gereja Katolik Indonesia IV ini. Semoga setiap orang yang ambil bagian dalam penyelenggaran SAGKI IV boleh mengalami sukacita dalam pelayanan. Dan semoga Keluarga Kudus Nazareth mendampingi dan memberkati keluarga kita.

Kredit foto: Romo FX Adisusanto SJ/Dokpen KWI

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here