Sahabatku Menusukku

0
190 views
Bermuka dua

Bacaan 1: Yer 20:10-13

Injil: Yoh 10:31-42

Di depan muka berlaku apa dan dibelakang muka berlaku berbeda, inilah sikap pengkhianatan atau bermuka dua yang paling menyesakkan. Idiom yang pas untuk menggambarkan situasi tersebut sering disebut dengan “menusuk dari belakang”.

Tentu ada rasa kecewa, sedih atau marah mengetahui sahabat melakukan pengkhianatan atau paling tidak meninggalkanmu di saat kamu memerlukan dia.

Orang yang sangat diharapkan bisa membantu dalam memecahkan masalah ternyata malah turut memberi masalah.

Nabi Yeremia mengalami situasi semacam ini.

Di saat ia menjalankan pengutusan Tuhan, banyak orang tidak menyukai apa yang sedang dijalankannya bahkan ingin membunuhnya. Dan celakanya, para sahabatnya juga ingin melihatnya tersandung jatuh:

“Barangkali ia membiarkan dirinya dibujuk, sehingga kita dapat mengalahkan dia dan dapat melakukan pembalasan kita terhadap dia!”

Yeremia bersaksi bahwa banyak orang telah merancang kejahatan atas dirinya, termasuk para sahabatnya sendiri. Namun Tuhan setia berdiri dibelakangnya untuk mempermalukan mereka semua. Nabi Yeremia akhirnya lepas dari kajahatan tersebut karena ia berserah pada Tuhan yang sangat berpihak pada orang benar.

Orang-orang Yahudi yang adalah “umat Allah” mestinya menjadi sahabat sejati Tuhan Yesus, sebab mereka adalah “orang-orang pilihan Allah”. Namun pada kenyataannya malah menolak-Nya dan tidak mau mengakui keilahian-Nya. Tuhan Yesus malah dianggap sebagai penghujat Allah dan akan mereka bunuh.

“Bukan karena suatu pekerjaan baik maka kami mau melempari Engkau, melainkan karena Engkau menghujat Allah dan karena Engkau, sekalipun hanya seorang manusia saja, menyamakan diri-Mu dengan Allah.”

Demikian kata mereka pada-Nya.

Sekali lagi Tuhan Yesus mencoba meyakinkan mereka agar percaya kepada-Nya,

“…percayalah akan pekerjaan-pekerjaan itu, supaya kamu boleh mengetahui dan mengerti, bahwa Bapa di dalam Aku dan Aku di dalam Bapa.”

Namun tetap saja mereka menutup mata hatinya.

Tentu saja Tuhan Yesus kecewa, orang-orang Yahudi yang diharapkan “menjadi terang” bagi bangsa-bangsa lain untuk mengenalkan Diri-Nya malah menusuk-Nya dari belakang, berkhianat dan pura-pura tidak tahu bahwa Ia adalah Mesias, Sang Putera Allah.

Pesan hari ini

Kita harus mampu memilih dan memilah antara kebenaran dan kejahatan sebab mereka ada bersama di dunia ini.

Kebenaran Yesus sebagai Putera Allah telah menarik banyak orang untuk percaya kepada-Nya.

“Berhati-hatilah dengan siapa yang kamu percayai. Pengkhianatan selalu datang dari orang yang kamu percayai.”

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here