Senin, 14 September 2020
Pesta Salib Suci Dimuliakan
Bil 21:4-9; Flp 2:6-11 dan Yoh 3:13-17
PESTA Salib Suci ini dirayakan untuk mengenangkan penemuan Salib Tuhan tahun 320 oleh St. Helena, ibunda kaisar Konstantinus. Dan di Bukit Golgota dibangun basilika untuk menghormati Salib Tuhan yang diberkati dalam sebuah perayaan meriah pada tanggal 14 September 335.
Perayaan hari ini mengajak kita untuk menghayati makna Salib sebagai sumber kehidupan, sukacita dan kegembiraan. Allah telah mengubah salib lambang kehinaan dan kematian, menjadi lambang kehidupan, sukacita dan kegembiraan.
Melalui Salib ini Yesus mengalami perendahan sampai titik nadir, tetapi ditinggikan mengatasi segala. Dalam Yesus makna Salib berubah. Salib tidak melulu derita dan sengsara. Di balik Salib ada cinta yang menghidupkan dan membawa sukacita.
Salib bukan tujuan akhir kita, melainkan jalan yang mesti kita pilih untuk ikutserta juga dalam hidup dan kebangkitan Kristus. “Dan seperti Musa meninggikan ular di padang gurun, demikian juga Anak Manusia harus ditinggikan, supaya setiap orang yang percaya memperoleh hidup yang kekal” (Yoh 3:14).
St. Ignatius Loyola mengatakan: “Tidak ada kayu yang lebih baik untuk mengobarkan api cinta Tuhan, selain dari pada kayu salib.”
Bagaimana sikap kita? Kita semua diajak untuk memandang Salib dan menghayati sebagai sumber kehidupan dan sukacita. Kita bangga dengan Salib Tuhan, sumber hidup dan sukacita kita.
Semoga kita selalu menandai diri kita dengan tanda Salib Tuhan, untuk menjaga dan melindungi kita dalam seluruh ziarah hidup kita. Amen.
