Satu Musuh Terlalu Banyak, Seribu Teman Masih Kurang

0
1,085 views
Ilustrasi -Dari Lawan Menjadi Kawan. (Ist)

Bacaan 1: Ul 26:16 – 19
Injil: Mat 5:43 – 48

SEORANG teman pernah curhat, jengkelnya ketika tahu tanaman aglonemanya dirusak oleh anjing tetangganya. Berkali-kali sudah disampaikan ke tetangga supaya anjingnya dijaga, namun malah marah.

Mau melaporkannya ke pengurus RT takut; dia tambah malu dan menambah masalah baru.

Tetangga kadang menjengkelkan, namun dialah saudara terdekat kita.

Tiba-tiba terbersit sebuah ide untuk memberi anak tetangganya salah seekor kelinci lucu piaraannya. Anak itu senang sekali bermain dengan kelinci tersebut. Namun, kelincinya selalu diganggu anjing ayahnya; bahkan seakan ingin diterkam.

Lalu anjing dikandangin sang ayah agar anaknya tidak diganggu anjingnya.

Sang ayah senang melihat anaknya bahagia bersama kelinci lucu pemberian temanku itu, akhirnya ia selalu tersenyum kepada temanku itu. Dan temanku lega, karena tidak dipusingi tingkah anjingnya lagi.

Ia berhasil mengubah musuh menjadi saudara.

Hari ini Tuhan Yesus memberi perintah aneh dan tidak masuk akal.

Aku berkata kepadamu, “Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu.”

Musuh kok dikasihi?

Jika berpikir secara manusiawi musuh ya dibenci. Temanku tadi semestinya membenci tetangganya, namun ia justru merubahnya menjadi saudara.

Menjadi Kristen harus bisa menyangkal diri. Mengasihi musuh adalah bentuk penyangkalan diri.

Mengasihi berarti tidak menghukum orang yang memusuhi kita untuk memuaskan keinginan balas dendam. Mengasihi musuh bertujuan untuk membuatnya menjadi seseorang yang lebih baik.

Ya. Mengasihi musuh sama artinya kita menghendaki dia berubah menjadi lebih baik dan tidak lagi berada pada posisi yang berlawanan dengan kita.

Musa berkata pada bangsanya, “lakukanlah semuanya itu dengan setia, dengan segenap hatimu dan segenap jiwamu. Engkau telah menerima janji dari pada TUHAN pada hari ini, bahwa Ia akan menjadi Allahmu, dan engkau pun akan hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya dan berpegang pada ketetapan, perintah serta peraturan-Nya, dan mendengarkan suara-Nya.”

Meski kadang perintah-Nya tidak masuk akal namun sebagai anak-anak Allah harus taat pada kehendak-Nya. Supaya kita dijadikan-Nya kudus seperti janji-Nya sendiri.

Pesan hari ini

Satu musuh terlalu banyak, seribu teman masih kurang. Maukah saya mengampuni orang yang sudah berbuat salah kepadaku?

Ulurkan tanganmu dan beri kebaikan pada musuhmu. Supaya Allah Bapa tersenyum melihatmu.

Jangan menyimpan ranjau dalam dirimu; sebab suatu ketika akan menghancurkan tubuhmu.

Tetaplah pakai maskermu dan jaga jarakmu.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here