Sebelum dan Sesudah Meninggal, Romo J. Casutt SJ Kelilingi Bengkel Terakhir Kalinya (2)

0
2,110 views

CERITA tak kalah menariknya tentu saja kisah mengenai kunjungan terakhir Romo J. Casutt SJ berjalan mengelilingi bengkel.

Peti jenasah diarak keliling bengkel. Hari Jumat pagi, Romo Casutt SJ sempat berjalan berkeliling bengkel seperti biasanya. Nampaknya itu adalah visitasi beliau sebelum menghadap Bapa.

Saat pemberangkatan peti jenasah ke Girisonta, para karyawan sangat ingin bahwa Romo J. Casutt bisa mengelingi bengkel sebelum dimasukkan ke mobil ambulan. Dan terjadilah. Setelah upacara brobosan, para instruktur secara bergiliran menggotong peti dan mengarak peti keliling bengkel, Guest House. Itulah terakhir kalinya Romo Casutt berkesampian mengelilingi bengkel ATMI untuk yang terakhir kalinya.

Tepuk tangan meriah

Homili dan sambutan diakhiri dengan tepuk tangan meriah. Baik homili maupun sambutan mengungkapkan apresiasi Romo Casutt SJ yang dengan penuh dedikasi dan cinta kepada karyawan dan mahasiswa. 

Tiap kali alumni memberikan sambutan, tepuk tangan meriah menghiasi ruangan. Apalagi ada satu alumni yang saat ini bekerja sebagai staf direksi di satu perusahaan, bercerita saat menjadi mahasiswa. Ia bercerita dengan bangga, bagaimana mengambil buah di kebun Guest House, dan terus diganjar kompensasi 60 jam oleh Romo Casutt. Sharingnya itu tentu langsung disambut dengan tawa lebar dan tepuk tangan meriah.

Pemkot Solo membantu

Keterlibatan Pemerintah Kota Surakarta. Hari Sabtu malam ada rapat panitia untuk mempersiapkan acara Minggu dan misa requiem di Girisonta hari Senin. Rapat dihadiri oleh karyawan dan sejumlah alumni yang sudah datang melayat sejak Jumat malam. Peserta rapat sekitar 25 orang. Di tengah-tengah rapat datanglah Bapak FX Hadi Rudyatmo, Wakil Walikota Solo.

Tentu saja ini tidak terduga. Saat pemimpin rapat membuat daftar kegiatan acara, beliaunya langsung menyediakan diri untuk membantu secara total. Bantuan akan diberikan mulai dari memberi sambutan resmi atas nama Pemerintah Kota Surakarta, memimpin acara brobosan, menyediakan Polisi DLLAJ sebagai voorijder, bis, dan truk pengangkut bunga.

Dan terjadilah demikian. Saat mengantar peti jenasah ke Girisonta pada hari Minggu siang, jarak Solo Girisonta yang masih penuh dengan kendaraan mudik bisa ditempuh hanya dalam waktu 1,5 jam. Demikian juga saat layatan hari Senin 27 Agustus. 8 bus dan sejumlah mobil berangkat ke Girisonta dikawal oleh mobil polisi. Perjalanan pun lancar dan bebas hambatan. (Bersambung)

Artikel terkait:

 

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here