Sejarah Basilika Santo Fransiskus Assisi di Italia (2)

2
1,004 views
Basilika Santo Fransiskus Assisi dari kejauhan yang tampak megah, indah, dan cantik. (Romo Fictorium Natanael Ginting OFMConv)

DUA tahun setelah Santo Fransiskus Assisi meninggal tanggal 3 Oktober 1226, langsung dimulailah pembangunan basilik Santo Fransiskus.

Itu terjadi tanggal 29 Maret 1228. Saat mana Simone di Pucciarello berinisiatif mau menghadiahi Paus Gregorius IX sebuah bukit.

Dulu sekali, bukit ini lazim dikenal sebagai Bukit Neraka. Inilah tempat di mana para tawanan sering dihukum mati.

Anggaran Dasar pengikut Santo Fransiskus Assisi sangat jelas, ketika membahas mengenai kemiskinan. Yakni, tidak menerima sesuatu pun dari orang lain.

Namun, Paus Gregorius IX berkenan menerima donasi lahan perbukitan ini dan kemudian menyerahkannya untuk penggunaan tetap kepada Para Saudara Dina.

Diterima dalam tangan Saudara Elias, wakil generasi penerus Santo Fransiskus Assisi.

Bukit Surga

Bukit ini kemudian punya nama baru yakni Bukit Surga. Di atas bukit ini, sebelumnya telah diungkapkan oleh Santo Fransiskus Assisi sebelum wafatnya, agar sekali waktu bisa berdiri sebuah biara besar.

Basilik Fransiskus Assisi dibangun untuk menghormati Santo Fransiskus Assisi.

Peristiwa pembangunan itu dimulai, tatkala Paus Gregorius IX berkenan meletakkan batu pertama untuk mendirikan Gereja Khusus “special ecclesia” untuk menjaga dan menghormati kerangka tubuh Santo Fransiskus Assisi.

Lalu Paus juga menetapkannya sebagai “kepala dan ibu” (caput et mater) seluruh Ordo Fransiskan.

Perayaan dedikasi untuk Santo Fransiskus Assisi ini berlangsung pada tanggal 17 juli 1228. Hanya satu hari, setelah Santo Fransisksus Assisi dinyatakan kudus (santo) pada tanggal 16 juli 1228.

Pemberkatan gereja

Proses pembangunan gereja ini berlangsung hampir dua tahun. Pada tanggal 25 Mei 1230 selesailah projek pembangunan gereja.

Paus Paus Gregorius IX berkenan memberkatinya.

Tepat di bawah altar gereja ini ditempatkan tulang-belulang Santo Fransiskus yang sebelumnya dimakamkan di Gereja San Giorgio Assisi – gereja paroki Santo Fransiskus Assisi.

Dua bagian

Gereja ini awalnya terdiri dua bagian.

Bagian pertama gereja berupa makam Santo Fransiskus Assisi. Ini dibangun dari tahun 1228 sampai 1230. Bagian ini kemudian dikenal dengan Basilik Bawah (inferiore).

Pembangunan kemudian dilanjutkan untuk membangun Gereja Atas (superiore) dan selesai pada tahun 1239. Pada tahun 1253, Paus Inosensus IV memberkati dua gereja basilik ini pada tanggal 24 mei 1253.

Gereja ini kemudian diangkat menjadi Basilika Patriarkal dan Kapel Kepausan oleh Paus Benediktus XIV pada tanggal 25 mei 1754.

Bagian ketiga dari Basilik Santo Fransiskus Assisi terdiri dari ruang bagian bawah tanah (cripta) yang digali pada tahun 1820.

Bagian bawah altar basilik bawah (inferiore) kemudian menjadi kapel kecil. Dan di tengah kapel ini terdapat makam Santo Fransiskus yang menopang altar basilik bawah (inferiore) dan basilik atas (superiore).

Di antara makam Santo Fransiskus Assisi kemudian ditempatkan di empat sudut  bagi empat makam saudara-saudara pertama pengikut Santo Fransiskus Assisi yakni Saudara Leone, Masseo, Angelo, Rufino.

Di bagian depan di pintu masuk cripta ditempatkan makam Nyonya Yakoba, seorang puteri bangsawan Romawi yang dekat dengan Santo Fransiskus Assisi.

Di depan makam Santo Fransiskus Assisi terdapat lampu yang bernyala dari minyak zaitun. Ini merupakan hasil persembahan dari setiap provinsi di Italia.

Masing-masing wakil dari setiap provinsi itu selalu berkunjung datang setiap tahun secara bergantian pada tanggal 3-4 Oktober untuk menghormati Santo Fransiskus Assisi.

Perayaan ini dimulai pertama sekali. Saat Paus Pius XII menetapkan Santo Fransiksus Assisi pada tanggal 8 Juni 1939 sebagai pelindung Negara Italia.

Pada tahun 2.000, bangunan monumental Basilik Santo Fransiskus Assisi bersama Sacro Convento (biara tempat tinggal Para Saudara Dina Konventual) dimasukkan dalam jajaran warisan kemanusiaan UNESCO.

Seluruh pengikut Santo Fransiskus Assisi selalu merayakan pesta dedikasi Basilika Santo Fransiskus Assisi setiap tanggal 24 Mei.

2 COMMENTS

  1. Salam Suka Cita Pada Pesta Dedikasi Basilika Kepauasa Santo Fransisikus Asisi. Semoga semangat Bapak Serafik ini tetap menggeloran semangat hidup kita para pengikut Santo Fransiskus Asisi. Pace e bene.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here