Sekolah Perempuan WKRI DPD Jateng: Jadilah Perempuan Potensial untuk Organisasi dan Masyarakat

0
907 views
Para peserta program acara Sekolah Perempuan yang diampu oleh WKRI DPD Jateng di bulan November 2016. (Yustina R. Wulandari)


BEKERJASAMA dengan Penghubung Karya Kerasulan Kemasyarakatan Keuskupan Agung Semarang (PK4AS), Wanita Katolik RI (WKRI) DPD Jawa Tengah mengadakan kegiatan Sekolah Perempuan yang dilaksanakan dalam dua gelombang. Mengambil tema Peningkatan Kapasitas Wanita Katolik RI dalam Partisipasi Pembangunan, Sekolah Perempuan ini memiliki beberapa tujuan.

Yakni, keinginan untuk meningkatkan kapasitas anggota dan pengurus untuk menunjang pengembangan kapasitas organisasi; meningkatkan kemampuan untuk melakukan analisis terhadap berbagai persoalan yang ada di masyarakat; dan mengembangkan sikap kritis terhadap tatanan masyarakat maupun kebijakan pemerintah yang tidak berpihak pada kelompok yang kecil, lemah, miskin, tersingkir dan difabel.

rPaparan materi dari narasumber. (Yustina R. Wulandari/WKRI DPD Jateng)

Sekolah Perempuan itu berlangsung pada tanggal 19-20 November 2016 lalu di Wisma Nazareth Karangpanas Semarang dan 26-27 November di Panti Semedi Sangkalputung  Klaten. Program ini dibagi menjadi dua gelombang berkaitan dengan jumlah cabang yang dimiliki: 18 cabang dan 1 sub cabang, dimana tiap cabang dan sub cabang mengirimkan 3 orang wakilnya. Jumlah peserta yang dibatasi bertujuan agar tiap peserta lebih efektif dalam mengikuti kegiatan.

Kesempatan gelombang pertama diberikan kepada DPC Kabupaten Semarang, Kota Semarang, Kab Kendal, Kota Salatiga, Kab Kudus, Kab Jepara, Kab Pati, Kab grobogan dan Kab Temanggung. Sedangkan gelombang kedua ditujukan bagi DPC Kab Boyolali, Kota Surakarta, Kab Sragen, Kab Karanganyar, Kab Sukoharjo, Kab Wonogiri, Kota Magelang, dan Kabupaten Magelang, serta subcabang Kab Baturetno.

Di awal kegiatan,  peserta diajak mengadakan kontrak belajar dengan harapan peserta dapat mengikuti proses dan dinamika acara tanpa beban karena sudah terjadi kesepakatan di muka. Romo R. Sugihartanto, Pr selaku ketua PK4AS dan Penasehat Rohani Wanita Katolik RI DPD Jawa Tengah menjadi narasumber pertama. Ia  memaparkan tentang Kepemimpinan Perempuan Sesuai Ajaran Yesus Kristus dan Ajaran Sosial Gereja.

Romo R. Sugiharto ikut memberi materi pembekalan. (Yustina R. Wulandari)

Peserta digiring untuk menyadari kedudukan perempuan yang tertuang dalam Kitab Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Lebih dalam lagi,  Romo Sugi menjelaskan bahwa banyak ensiklik Paus juga berpihak kepada perempuan. Selain Romo Sugi,  hadir pula Andreas Pandiangan dari Tim PK4AS menyampaikan tentang Kesetaraan Gender: Parameter dan Problematika. Untuk masuk dalam bahasan utama, Andreas mengajak peserta berdiskusi perbedaan perempuan dan laki-laki dilihat dari sisi biologis dan jender.

Di hari kedua peserta diberikan pemahaman oleh Septina Dwi Retnandari, salah satu pengurus DPD yang konsen pada permasalahan gender dan pendampingan kepada perempuan korban kekerasan, untuk melihat contoh Kekerasan terhadap Perempuan Berbasis Jender. Selain itu, peserta juga diberikan pemahaman tentang Partisipasi Perempuan dalam Pembangunan dan Pengambilan Kebijakan yang disampaikan oleh Veronika Pramadini, Korbid Pendidikan DPD yang kebetulan didapuk menjadi Ketua Pelaksana Sekolah Perempuan.

Pemahaman yang diberikan menjadi bekal peserta  untuk mengikuti post test mengenai permasalahan yang terjadi di sekitar mereka. Dalam diskusi pertama,  tiap kelompok dibagi secara acak supaya antar peserta bisa melakukan sharing lebih banyak dan belajar dari peserta lain. Proses sama tidak dilakukukan pada diskusi kedua. Dalam diskusi kedua,  tiap cabang diminta membuat rencana Tindak Lanjut (RTL) bagi cabang masing-masing sesuai dengan kekhasan tiap daerah.

RTL untuk cabang ini akan dievalusai enam bulan kemudian agar dapat termonitor dengan baik sejauhmana telah dilaksanakan di cabang. Dari RTL ini pula DPD memiliki harapan anggota Wanita Katolik RI di cabang makin memiliki bargaining position ikut serta berpartisipasi dalam pembangunan di daerah masing-masing.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here