Sekolah Tinggi Pastoral Santo Agustinus di Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat, siap mencetak tenaga calon guru Katolik yang memiliki kemampuan berwirausaha.
“Pendidikan ’entrepreneurship’ (kewirausahaan) terpadu yang ada di STP ini nantinya tidak hanya mengajarkan mahasiswa untuk menjadi seorang guru agama Katolik, tetapi juga seorang wirausahawan yang bidang pertanian, peternakan dan perikanan terpadu,” kata Ketua STP Santo Agustinus, Andreas Muhrotien seperti dikutip Antara, di Sungai Raya, Senin.
Ia mengatakan, dalam kawasan seluas 10.300 meter persegi yang direncanakan menjadi lahan Sekolah Tinggi Pastoral juga akan dikembangkan sebagai wisata alam berbasis wirausaha.
Menurut dia, banyak keterpaduan yang sudah dikembangkan, di antaranya pusat penggemukan sapi dengan kandang yang mampu menampung 50 ekor, delapan kolam yang akan diisi 12.000 ekor ikan lele, kandang itik yang berkapasitas 1.000 ekor serta pengolahan bio gas limbah kotoran sapi dan limbah tahu.
Di bidang holtikultura, Andreas sudah menyiapkan tempat penggilingan tahu dengan kapasitas 100 kilogram per hari, penggilingan padi kapasitas 10 ton per hari juga hampir rampung dipasang.
Demikian dengan mesin kompos pupuk organik serta pembuatan pelet konsentrat untuk makanan ikan, sapi dan itik. Sedangkan bercocok tanamnya, Andreas sudah memulai menanam jagung, kangkung dan untuk jenis tanaman lain. “Lahannya juga sudah dipersiapkan seluas 2.500 m2,” katanya.
Di sisi lain, Wakil Bupati Kubu Raya itu menegaskan bahwa konsep seperti ini mengajarkan kepada para petani di Kubu Raya tentang bagaimana kiat-kiat beternak dan bertani yang baik.
“Kalau semua sudah rampung, makanan untuk ternak dan pupuk untuk tanaman sudah siap semua. Jadi semuanya kita buat dalam satu paket,” ujarnya.
Untuk menekankan pendidikan kewirausahaan ini pada paket terpadu di atas, Ketua STP melibatkan mahasiswanya untuk mengerjakan paket tersebut.
“Kita arahkan kegiatan harian mahasiswa untuk membantu merampungkan paket entreprneurship ini,” tutur Andreas.
Dia juga mengatakan, Pemerintah Kabupaten Kubu Raya memasukkan pendidikan tentang pendidikan kewirausahaan sebagai muatan lokal wajib di jenjang sekolah, untuk mendukung lahirnya wirausaha muda guna menekan angka pengangguran terdidik.
“Kewirausahaan di jenjang sekolah juga sudah masuk dalam rencana pembangunan jangka menengah Kabupaten Kubu Raya, serta kebijakan umum anggaran,” kata Andreas.
Menurut dia, persiapan untuk menerapkan muatan lokal pendidikan kewirausahaan sudah dilakukan sejak setahun lalu. “Ada guru-guru yang sudah mendapat pelatihan untuk mengetahui apa itu kewirausahaan,” paparnya.