“Seratus Persen Katolik, Seratus Persen Indonesia”

0
2,657 views
Ilustrasi: Presiden RI Ir. Soekarno "Bung Karno" bersama Mgr. Albertus Soegijapranata SJ, Mgr. Willekens SJ, dan IJ Kasimo. (Ist)

Bacaan 1: Sir 10:1 – 8
Bacaan 2: 1Ptr 2:13 – 17
Injil: Mat 22:15 – 21

DALAM buku Catholic Way terbitan Kanisius tahun 2010, Mgr Suharyo menjelaskan arti menjadi “Katolik 100% dan Indonesia 100%”.

Idealnya, seorang Katolik warga negara Indonesia, karena imannya, bergerak melibatkan diri dalam sukacita, harapan, duka dan kecemasan masyarakat Indonesia khususnya yang kecil lemah miskin, tersingkir dan difabel (bdk. GS 1, Mat 25: 40).

Sikap ideal itu harus diusahakan secara pribadi maupun bersama pada segala jenjang. Bekerjasama dengan semua pihak yang berkehendak baik untuk mewujudkan masyarakat manusia yang bermartabat, adil dan sejahtera.

“Seratus persen Katolik, seratus persen Indonesia,” kata Mgr. Soegijapranata SJ kalimat yang kemudian jadi semboyan orang Katolik Indonesia terhadap kemerdekaan Indonesia.

Allah memerintahkan orang Kristen taat kepada pemerintah, karena pemerintah adalah lembaga yang didirikan dan ditetapkan oleh Allah.

Dalam dunia yang tercemar ini, perlu aturan-aturan tertentu untuk melindungi dari kekacauan dan pelanggaran hukum akibat dosa. Ketika pemerintah meninggalkan fungsi yang semestinya maka ia tidak lagi berasal dari Allah.

Misalnya, saat pemerintah menuntut sesuatu yang bertentangan dengan Firman Allah, orang Kristen harus lebih menaati Allah daripada manusia lain

Kebenaran itu adalah Allah, orang Farisi mengakui sifat-sifat Allah tersebut saat ingin mencobai Tuhan Yesus, “Guru, kami tahu, Engkau adalah seorang yang jujur dan dengan jujur mengajar jalan Allah dan Engkau tidak takut kepada siapapun juga, sebab Engkau tidak mencari muka…”.

Maka dalam rangka mengisi kemerdekaan ini, semestinya saya tidak takut menyuarakan kebenaran Allah, berani jujur dan tidak mencari muka alias menjilat.

Kebenaran sejati itu memerdekakan setiap orang dan bukan membelenggunya. Rasul Petrus dalam suratnya kepada umat Kristen Yahudi mengatakan, “Hiduplah sebagai orang merdeka dan bukan seperti mereka yang menyalahgunakan kemerdekaan itu untuk menyelubungi kejahatan-kejahatan mereka, tetapi hiduplah sebagai hamba Allah. Hormatilah semua orang, kasihilah saudara-saudaramu, takutlah akan Allah, hormatilah raja.”.

Pemerintah yang bijak dan arif itu menjamin ketertiban pada rakyatnya, teratur, bukan malah menyengsarakan rakyatnya. Sebab didalam tangan Tuhan, terletak kuasa atas bumi. Pemimpin dunia diangkat oleh Tuhan, ia diberi martabat dan kemujuran, demikian penulis Kitab Sirakh menyampaikan.

Pesan hari ini

Takut pada Allah dan hormat pada pemerintah, jangan membenci sesama dan jangan takut menyuarakan kebenaran sejati. Saya ingin ikut membangun bangsa Indonesia sebab saya adalah seratus persen Katolik dan seratus persen Indonesia. MERDEKA!

“Jika kamu ingin menyelamatkan jiwamu dan orang lain, lupakan kenyamananmu, pakailah maskermu dan tetap jaga jarak”

Bersatu Melawan Coronavirus

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here