Seruling Anak Petani di Punggung Lembu (Baca: Kerbau) 2

0
1,541 views
Ilustrasi: Anak desa naiki punggung kerbau dan bermain seruling. (Flickr)

TERJADI demikian, karena spiritualitasnya berbeda.

Jalan itu sederhana. Ada di dalam nasihat-nasihat bijak, namun tak akan pernah bisa terwujud, bila tidak diberi laku: ungkapan sumbang bakti Anda tidak usah melalui altar, mimbar, agama lembaga tetapi langsung saja ke sesamamu yang butuh pedulimu.

Dalam bahasa religiusitas Zen menuju sekolah latihan sehari-hari lebih mendalam, lebih utuh penuh secara tahapan kisah sebagai berikut:

  • Pertama, carilah kesempurnaan hidup sehari-hari (dilambangkan dengan lembu untuk setting Hindu adalah simbolisasi yang suci);
  • Lalu usahakan menemukan jejak tapak lembu itu; bila sudah ketemukan lembu itu sendiri lalu tangkaplah ia, bawa pulang sambil berjalan di sampingnya. Akan lebih bijaksana dan bahagia bila Anda menungganginya sambil meniup dan menembang nyanyi seruling.

Sebegitu dan sedemikian bahagianya hingga lembu terlupa dan dilupa. Bahkan lupa segalanya hingga sang petani kembali ke sendang air, sumber air mengambilnya dan membawanya ke kehidupan untuk dibagi ke sesama, untuk menolong yang kehausan. (Penutur bentuk tulis khasanah Zen Wisdom adalah DT Suzuki).

Apa maknanya di atas?

Salah satu jalan religiusitas yang bukan model “pemilikan (having)” atau sekedar “to be” (being) atau pula bukan mentalis atau strukturalis.

Sampai di sini, saya terkenang dunia petani masa kecil yang kini semakin langka yaitu anak-anak meniup seruling di atas kerbau-kerbau mereka.

Potret cerminan makin langkanya dan keringnya religiusitas seruling alam dinyanyikan untuk pemuliaan hidup dan untuk mensyukuri hidup anugerah-Nya?

Persoalannya mendasar sekali: sudah terlalu cukup ruah limpah rahmat hidup di bumi pertiwi ini hanya soalnya mata hati kita melihatkah sebagai anugerah-Nya?

Setelah melihat kita bagi menjadi sumber-sumber air untuk sesama atau kita serakahi dan miliki sendiri dengan rakus? (Selesai)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here