SERUNI, Senandung Rohani Makin Digemari Pemirsa

0
430 views

Sebuah program baru yang digagas Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Pesparanai Katolik Nasional (LP3KN) sudah mulai menunjukkan geliatnya. Hingga kini, program yang disebut SERUNI (Senandung Rohani) ini sudah menginjak episode ke-6 dan tayang di kanal Youtube LP3KN setiap Sabtu sore pkl. 18.00 – 19.00.

“Pada episode 6 ini SERUNI membahas seputar Mazmur Tanggapan dengan narasumber Pastor Riston OSC dari Komisi Liturgi KWI. Program berdurasi kurang lebih 60 menit ini menyajikan pemapaparan materi dari narasumber dipandu oleh saya juga menampilkan lagu dan salam dari Sahabat SERUNI dari berbagai daerah di seluruh nusantara. Selain itu ada pula kuis berhadiah di tiap akhir episode. Ini sebagai wujud apresiasi atas keikutsertaan umat dalam program SERUNI,” ujar anggota bidang Susdiklat LP3KN Elisabeth Dhany Retno Putri atau kerap dikenal Lisa A Riyanto kepada Sesawi.net, Sabtu (27/06/2020).

Sebelumnya, di episode 1, Program SERUNI membahas topik seputar lagu rohani. Sebagai permulaan, pada episode perdana SERUNI mencoba mengulik pengalaman para penyanyi menyanyikan lagu-lagu rohani.

“Saya banyak bercerita tentang pengalaman iman yang saya rasakan ketika saya menyanyikan lagu rohani. Selain itu saya juga bercerita apa saja yang perlu diperhatikan dalam memproduksi lagu Rohani, yaitu mengenai lagu, aransemen musik dan video klip,”ujar Lisa.

Lalu pada episode kedua, bahasan kemudian beranjak tentang memahami lagu liturgi dan lagu rohani dengan narasumber Romo Johanes Rusae yang saat ini bertugas di Komisi Liturgi KWI sekaligus Ketua Bidang 2 LP3KN.

Baru, pada episode ketiga, secara khusus SERUNI bicara tentang tentang mencipta lagu rohani dengan narasumber Natalis Natalianto dan Elvi Tjahjadi dan episode 4 tentang mengaransemen musik rohani dengan narasumber para penata musik, antara lain Anthony Sulistyo dan Younky Soewarno.

Di episode kelima, SERUNI bicara tentang bagaimana membuat video klip lagu Rohani dengan mengundang Ketua Studio Audio Visual Puskat Yogyakarta Romo Murti Hadi Wijayanto dan Kevin Sanly Putra dari Kosmos KWI.

Animo Meningkat
Semua diskusi dalam program SERUNI, kata Lisa diadakan secara online melalui aplikasi zoom. Pada episode 1 – 4 diskusi direkam dan setelah disunting baru ditayangkan. “Baru mulai episode 5 dan selanjutnya kami mengundang Sahabat SERUNI untuk berdiskusi bersama dalam webinar melalui zoom, yang ditayangkan secara langsung,”ujar Lisa.

“Puji Tuhan animo masyarakat Katolik dari berbagai daerah semakin meningkat,”ujar Lisa. Peserta sudah mencapai 51 orang dari Jawa, Sumatra, Kalimantan, Sulawesi hingga Papua. Meningkat dua kali lipat dari episode sebelumnya. Setiap seminggu sekali ditayangkan subscriber bertambah dan jumlah viewer setelah tayangan langsung makin hari makin bertambah. Di episode pertama, pemirsa sudah mencapai 1.9K.

“Kami berharap agar program SERUNI dapat menjadi program yang dapat menyatukan dan membangkitkan semangat umat yang terus menginspirasi serta membekali dengan berbagai wawasan dan pengetahuan yang dapat mengembangkan iman dan pengharapan kita serta melestarikan budaya gereja,”ujar Lisa.

Lestarikan Budaya Gereja
Selain Lisa A Riyanto, para anggota tim yang membuat program SERUNI antara lain Alexander Louciano (Pimpinan Produksi), Leonard Joseph, Natalis Natalianto, Supiningtyas, Onggo Lukito. Semua di bawah pengawasan Pastor Yohanes Rusae. Bidang ini bekerjasama dengan bidang Humas dan didukung seorang ahli Teknologi Informasi dari luar LP3KN.

LP3KN memiliki visi dan misi membina dan mengembangkan iman Katolik dengan melestarikan budaya gereja melalui pesta paduan suara gerejani berskala nasional.

Sejalan dengan itu, Bidang Susdiklat selama ini telah merancang sebuah program pelatihan antara lain pendalaman materi Nyanyian Gregorian, teknik paduan suara, mazmur tanggapan dan melatih pemimpin paduan suara (pengaba).

“Semua ini sebagai bagian dari mendukung semua mata lomba dalam acara PESPARANI II di Kupang, NTT mendatang. Namun karena pandemi melanda, kegiatan yang rencananya akan diadakan Bulan Oktober tahun ini, terpaksa diundur,”ujar Lisa.

Meski demikian, semangat untuk menyongsong PESPARANI II tidak boleh surut. Umat harus terus diajak bersama berkarya dan menambah pengetahuan serta informasi bermanfaat, selama masa masa pandemi ini.

“Dari semangat itulah maka lahirlah Program SERUNI. Maka itu program Bidang Susdiklat kemudian berubah bentuk menggunakan teknologi dan media daring,”ujar Lisa.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here