Home BERITA Setiap Orang Punya Berkat

Setiap Orang Punya Berkat

0
68 views
Ilustrasi - Nasi berkat. (Ist)

Rabu, 20 Agustus 2025

Hak 9:6-15.
Mzm. 21:2-3,4-5,6-7.
Mat. 20:1-16a,

KITA ini mudah tergoda untuk membandingkan diri dengan orang lain.

Ketika melihat sesama menerima berkat atau kebaikan dari Allah, muncul rasa iri: “Mengapa dia yang baru saja bertobat sudah menerima rahmat yang sama? Mengapa dia yang sepertinya tidak lebih baik dariku mendapatkan berkat begitu besar?”

Pikiran seperti ini mencerminkan kecenderungan kita untuk menilai berdasarkan perhitungan jasa dan ukuran manusiawi.

Allah mengundang kita untuk melihat dengan cara pandang yang berbeda. Semua kebaikan yang kita terima sesungguhnya bukan hasil jerih payah kita semata, melainkan anugerah-Nya yang melimpah.

Jika Allah memperlakukan kita semua dengan kasih yang sama, itu berarti kita semua hidup dari rahmat, bukan dari hasil usaha atau kelayakan diri.

Dalam bacaan Injil hari ini kita dengar demikian, “Tidakkah aku bebas mempergunakan milikku menurut kehendak hatiku? Atau iri hatikah engkau, karena aku murah hati?”

Ketika kita merasa sudah lebih lama berjuang, lebih tekun beribadah, atau lebih setia dalam pelayanan, lalu melihat orang lain yang “baru sebentar” mendapat berkat yang sama, hati kita bisa tergoda untuk bersungut-sungut.

Kita lupa bahwa semua ini bukan soal upah menurut jasa, melainkan kemurahan hati Allah yang melampaui perhitungan manusia.

Iri hati sering membuat kita buta terhadap kebaikan yang sudah kita terima. Padahal, setiap nafas hidup, iman, dan kesempatan untuk melayani sudah merupakan anugerah besar.

Bila kita benar-benar menyadari hal ini, kita tidak lagi sibuk membandingkan diri dengan orang lain, melainkan bersyukur atas kemurahan hati Allah yang juga dicurahkan kepada mereka.

Allah adalah Tuhan yang berdaulat penuh atas segala milik-Nya. Ia bebas memberikan kasih karunia-Nya kepada siapa pun, kapan pun, dan dengan cara apa pun.

Tidak seorang pun berhak menuntut atau mengatur Allah. Apa yang kita terima dari-Nya bukanlah hak, melainkan anugerah.

Bagaimana dengan diriku?

Apakah aku sering merasa iri ketika orang lain menerima berkat Allah?

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here