Si Bunga Kecil dari Lisieux

0
911 views
St. Theresia Lisieux by Modg

Puncta 01.10.22
PW. St. Theresia Kanak-Kanak Yesus, Perawan dan Pujangga Gereja
Matius 18: 1-5

Thérèse dari Lisieux (2 Januari 1873 – 30 September 1897) atau sering kita kenal dengan Theresia dari Lisieux, Santa Theresia dari Kanak-Kanak Yesus.

Teman-teman sekomunitas menyebutnya Si Bunga Kecil Yesus. Ia mendapat gelar sebagai Perawan dan Pujangga Gereja bersama dengan tiga suster yang lain: St. Teresa dari Avila, St. Katarina dari Siena, St. Hildegard dari Bingen.

Ia dikenal sebagai Theresia dari Kanak-Kanak Yesus sebab dia menghayati cara hidup sebagai seorang anak di pangkuan Allah.

Ia menjalani jalan kecil, sederhana sebagai kanak-kanak yang punya hubungan dekat dengan Allah, dan hanya mengandalkan Allah semata.

Dalam mengusahakan kesucian diri, dia memilih melakukan hal-hal kecil dengan cinta dan ketulusan hati. Tidak harus melakukan hal-hal besar bersifat heroik, tetapi tindakan kecil dan sederhana bisa mengantarkan pada kesucian hidup.

Dia menulis:

“Cinta membuktikan dirinya dengan tindakan, jadi bagaimana saya menunjukkan cinta saya? Aku tidak bisa melakukan jasa besar.

Cara yang dapat kulakukan untuk membuktikan cintaku adalah dengan menyebarkan bunga dan bunga ini adalah pengurbanan yang sangat kecil, setiap pandangan dan kata, dan hal yang kulakukan adalah aksi cinta yang terkecil.”

Semangat St. Theresia itu berakar pada sabda Yesus, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika kamu tidak bertobat dan menjadi seperti anak kecil ini, kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Surga. Sedangkan barangsiapa merendahkan diri dan menjadi seperti anak kecil ini, dialah yang terbesar dalam Kerajaan Surga.”

Yesus juga mengidentifikasikan Diri-Nya dengan anak kecil. “Barangsiapa menyambut seorang anak seperti ini dalam nama-Ku, ia menyambut Aku.”

Yesus hadir dalam diri orang-orang yang lemah seperti anak kecil.

Mereka yang terbesar di surga adalah orang-orang yang mau merendahkan dirinya seperti anak kecil.

Kerendahan hati dan cinta yang besar dilakukan Suster Theresia. Ia tidak marah saat diejek teman-temannya.

Ia menawarkan diri untuk melayani suster tua yang selalu rewel berkeluh kesah tentang sakitnya.

Dengan melayani dan merendahkan diri, Theresia merasa sangat bahagia.

Ia menganggapnya sebagai tindakan mengasihi Yesus secara nyata. Dia justru melayani orang-orang yang dijauhi dan dikucilkan.

Bisa mengasihi mereka, membuat dia merasa bahagia. Jalan cinta kasih itulah yang dipilih Theresia.

Santa Theresia, ajarilah aku mengasihi dengan hati tulus segala hal yang sering tidak menyenangkan.

Tanamkan bunga kecil yang ada di hatimu agar aku bisa tersenyum menghadapi penderitaan dan kesulitan.

Bunga cinta lestari kautanam di hati,
Theresia laksana bunga di taman surga.
Ajari aku mencintai mereka yang membenci,
Agar hidup bahagia untuk selamanya.

Cawas, mencintai dengan sederhana…

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here