Siang Bolong di Dusun Botong (1)

0
1,237 views
Ilustrasi: Beginilah pemandangan umum di kawasan udik pedalaman Keuskupan Ketapang, Kalbar. Jalan jadi sangat licin ketika usai diguyur hujan. Perjalanan dua imam Jesuit dari Jakarta menuju Paroki Botong di wilayah pedalaman Kabupaten Ketapang. (Romo Dr FX Baskarta T. Wardaya SJ)

ANDA tentu sering mendengar tentang kota Pontianak, Ibukota Provinsi serta kota terbesar di Kalimantan Barat itu. Mungkin Anda sering ke sana. Atau mungkin bahkan di kota itulah sekarang ini Anda tinggal.

Namun demikian, mungkin belum terlalu sering Anda mendengar tentang kota yang benama Balai Berkuak. Meskipun sama-sama terletak di Kalimantan Barat, kota ini jauh lebih kecil ukurannya dan tidak terlalu banyak dikunjungi orang luar. Balai Berkuak adalah ibukota Kecamatan Simpang Hulu.

Dari Pontianak, kota ini bisa Anda tempuh dengan kendaraan bermotor selama sekitar 4 atau 5 jam; melalui Jalan Trans Kalimantan. Di Balai Berkuak ada sebuah gereja Katolik. Gereja Katolik Santo Martinus namanya.

Lima jam naik perahu motor menyusuri Sungai Kualam

Jika dari Balai Berkuak itu Anda lanjut dengan perahu motor menyusuri Sungai Kualan ke arah hulu selama sekitar 4-5 jam, Anda akan bertemu dengan sebuah gereja paroki lain. Itulah Gereja Santa Maria. Gereja itu terletak di Dusun Botong, sehingga parokinya sering disebut juga Paroki Botong.

Jesuits in the wilderness in Ketapang Diocese of West Kalimantan Province. (Romo Mardi Santosa SJ, Pastor Kepala Paroki Botong, Keuskupan Ketapang, Kalbar)

Kalau mau, Anda juga bisa menempuh perjalanan dari Balai Berkuak ke Dusun Botong melalui jalan darat. Jalan darat ini relatif lebih pendek, dan mungkin bisa mengurangi waktu tempuh sebanyak satu atau dua jam.

Namun demikian, Anda harus siap dengan berkedara model “off road” alias siap diguncang-guncang di atas jalan terjal dan berlumpur.

Maklum, jalan menuju Botong dan daerah-daerah sekitarnya masih berwujud jalan tanah. Pada musim hujan menjadi sangat sulit dilalui kendaraan bermotor.

Salah satu alasan mengapa sulit dilakui kendaraan bermotor adalah karena di musim hujan jalan tersebut juga merupakan jalan tempat lewatnya air. Ketika air harus memenuhi “panggilan” gravitasi bumi, yakni harus mengalir dari tempat yang tinggi ke lokasi-lokasi yang lebih rendah.

Alhasil, sering kali jalan-jalan yang ada juga berfungsi sebagai parit. Dan kiranya tidak mudah mengendarai kendaraan bermotor di atas rangkaian parit itu.

Timur Laut Kabupaten Ketapang

Botong merupakan bagian dari Desa Kualan Hulu. Letaknya di ujung timur laut Kabupaten Ketapang, Provinsi Kalimantan Barat. Sebagai sebuah paroki, Paroki Botong merupakan bagian dari wilayah administratif Keuskupan Ketapang.

Tiga imam Jesuit melakukan perjalanan naik perahu motor menuju kawasan udik di wilayah pedalaman Keuskupan Ketapang, Kalbar. Dari depan adalah Romo Mardi Santosa SJ – kini Pastor Kepala Paroki Botong. Kiri adalah penulis dan kanan adalah Romo Chris Purba SJ – moderator Shekinah dan BPP PKK KAJ. (Dok. Romo Dr. FX Baskarta T. Wardaya SJ)

Paroki ini memiliki sejumlah stasi. Untuk bisa dikunjungi, masing-masing stasi biasanya ditempuh melalui sungai. Atau melalui jalan-jalan terjal penuh lumpur itu tadi. Salah satu stasi dari Paroki Botong adalah Stasi Balai Simbal. Atau yang secara lebih singkat disebut Stasi Simbal.

Di Stasi Simbal yang terletak di Desa Kualan Tengah itulah, belum lama ini penulis bersama seorang pastor Jesuit lain dari Jakarta -Romo Chris Purba SJ- datang berkunjung.

Di sana kami melakukan pelayanan Natal dan Tahun Baru untuk umat Paroki Botong. Kami membantu kedua pastor yang bertugas di paroki tersebut. (Berlanjut)

Baca juga: Ateng (2)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here