”Siape Elu?”

0
47 views
Siape elu?
  • Bacaan 1: 1Kor 15:1-11
  • Injil: Luk 7:36-50

“Siape elu?” merupakan bahasa anak-anak muda Jakarta yang artinya, siapa sih kamu? Menunjukkan ketidakpercayaan akan wewenang yang orang lain miliki, juga bisa menunjukkan suatu penghinaan atau meremehkan pihak lain.

Meremehkan orang lain misal dalam hal posisi, kekuasaan ataupun status, yang bisa menjadi penyebab umum dari konflik, kebencian dan kesombongan.

Dalam bacaan hari ini, Tuhan Yesus membandingkan status kerohanian antara orang Farisi yang dikenal ketaatannya beragama Yahudi dengan seorang perempuan berdosa. Orang Farisi ahli agama namun tak mau dan tak mampu mengenali keilahian Yesus.

Tentu sebuah perbandingan yang njomplang.

Justru untuk itu, Tuhan Yesus menyindir (ingin menyadarkan) mereka:

  • Simon (orang Farisi), tidak memberinya air untuk membasuh kaki (tradisi Yahudi sebelum masuk rumah), sementara pendosa itu membasahi kaki-Nya dengan air matanya.
  • Simon tidak memberi-Nya ciuman (pipi) penghormatan tamu, sementara pendosa itu terus-terusan menciumi kaki-Nya
  • Simon tidak meminyaki kepala-Nya, pendosa itu bahkan meminyaki kaki-Nya

Perempuan itu mengungkapkan ketulusan untuk memohon ampun dosanya yang sangat banyak, karena ia tahu siapa Yesus, Sang Mesias yang sedang viral saat itu punya kuasa mengampuni dosa.

Ketika Tuhan Yesus mengampuni dosa perempuan itu, sikap oang Farisi justru malah mencibir-Nya:

“Siapakah Ia ini, sehingga Ia dapat mengampuni dosa?” atau dalam zaman “now”,

“Siape elu?”

Jangan menjadi Farisi zaman “now”, mengaku saleh dan Katolik namun tak mampu mengenali keilahian Tuhan Yesus.

Kepada Gereja di Korintus, Rasul Paulus menekankan pengajaran-Nya tentang siapa itu Yesus, sesuai yang tertulis dalam Kitab Taurat dan para Nabi.

Tuhan Yesus itu,

  • Mati disalib untuk menebus dosa manusia
  • Dikuburkan
  • Lalu dibangkitkan dari kematian-Nya pada hari ketiga
  • Setelah itu Ia menampakkan Diri kepada banyak orang mulai dari para rasul-Nya, murid-murid yang lain serta Paulus sendiri (yang merasa tidak layak menerima penampakkan itu).

Sebagai orang katolik, harus mampu mengenali dan memahami keilahian Tuhan Yesus dengan lengkap. Jika tidak, maka sia-sialah mengimani-Nya.

Pesan hari ini

Memahami dan mengenal Tuhan Yesus harus selengkap seperti tertulis dalam Kitab Suci.

Ia lahir ke dunia sebagai inkarnasi Allah menjadi manusia, menjalani kisah sengsara, wafat di kayu salib dan dikuburkan selama tiga hari, lalu dibangkitkan dari kematian-Nya dan naik ke surga.

“Setiap orang punya kisah perjalanan masing-masing untuk dilalui, jangan remehkan itu.”

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here