Sr. Maria Giarti CB (72), Masuk CB Berkat Pesona Indah Permainan Piano Sr. Milburga CB

0
261 views
Sr. Maria Giarti CB, Masuk Suster karena Denting Piano Sr. Milburga CB. (Titch TV/Mathias Hariyadi)

KARENA punya penampakan wajah agak kehitaman, banyak orang lantas meragukan “identitas asli” Sr. Maria Giarti CB (72). Karenanya, ia sering dikira berasal dari NTT atau Papua.

“Padahal, saya orang asli Yogyakarta,” ungkapnya serius menjawab Mathias Hariyadi dari Titch TV di Griya Kasepuhan Biara Santa Anna Jl. Kolombo 19A, Yogyakarta.

Ia menjelaskan, dirinya lahir dan besar di Kota Yogyakarta. Persisnya di sebuah rumah keluarga di Jl. Panembahan Senopati –masuk wilayah Paroki Kidul Loji- lalu sekolah sejak SD, SMP, dan SMA juga di Kota Gudeg Yogyakarta ini.

Karena dentingan piano Sr. Milburga CB

Kisahnya masuk Kongregasi Suster Cinta Kasih Santo Carolus Borromeus (CB) terjadi hanya karena sebuah alasan sangat-sangat sederhana. Hanya karena bunyi denting piano.

“Dimainkan oleh seorang suster cantik CB. Di tahun-tahun kemudian, barulah saya tahu namanya. Beliau adalah Sr. Milburga CB,” kenangnya.

Keluarga pemusik

Tentu saja kisah tentang “piano” itu punya latar belakang kental dalam keluarga Sr. Maria Giarti CB.

“Ayah saya adalah alumnus Muntilan dan menjadi murid didikan langsung Romo van Lith SJ,” kata Sr. Maria Giarti CB dengan mantapnya.

Bakat musik hasil didikan Romo van Lith SJ di Kolese Muntilan itulah, jelas Sr. Maria Giarti CB, yang kemudian mengantar ayahnya berkiprah aktif dan lama di panggung seni musik.

“Bapak saya aktif di Kelompok Exultate dengan Romo Karl Edmund Prier SJ,” terang Sr. Maria Giarti tentang sosok bapaknya.

Justru karena dalam keluarga besarnya itu cinta musik begitu kental, maka ketika Sr. Milburga CB bermain piano desir pesona itu langsung menguasai batin Maria Giarti remaja.

“Saya ingin menjadi seperti beliau,” kenang anak nomor tujuh dengan 10 bersaudara ini.

Kagumi Sr. Yusta CB

Kenangan indah itu terjadi saat dia sekolah di SMA Stella Duce Yogyakarta. Dengan Sr. Yusta CB sebagai kepala sekolahnya dan sekali waktu Sr. Milburga CB memainkan tuts piano di sekolah khusus kaum remaja perempuan ini.

Sr. Maria Giarti CB mengalami masa-masa senang dan bahagia saat menjalani masa pembinaan dan pendidikan calon Suster CB di Novisiat CB Gejayan.

Setiap melihat salib besar di Novisiat CB itu, relung hatinya selalu terketuk. “Sejak itu, hati saya berbunga-bunga. Begitu masuk CB, saya tidak akan mundur lagi,” tegas suster yang banyak berkecimpung di panggung pendidikan formal sekolah dasar ini.

Mengolah rasa

Bicara tentang “keluarga religius”, Sr. Maria Giarti CB tak menampik fakta tetap saja ada semacam “ketegangan” antar para kolega suster CB karena beda karakter dan beda pula gaya hidupnya.

“Itu tak mengapa,” kata dia, “biasa dan normal-normal saja.” Karena di dalam keluarga satu saudara kandung pun juga sering terjadi selisih paham dan salah komunikasi.

Yang penting, kata suster biarawati CB yang sudah kenyang dengan hidup religius selama 43 tahun ini, “Semua itu harus bisa diolah, dicerna, sehingga menjadi berkat.”

PS: Terimakasih khusus kepada Sr. Yustiana CB, Sr. Birgitta CB, dan Sr. Franchine CB.

Baca juga: Sr. Elise CB, Cerewet untuk Bina Didik Para Frater Calon Imam (1)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here