Sr. Rosalia HK: “Ndak Usah Balik ke Lampung, Simbok Ingin Mantuin Kamu” (1)

0
238 views
Sr. Rosalia Kamijem HK asal Wates, Kulon Progo, DIY. (Mathias Hariyadi)

INILAH “nasib” anak sulung. Puteri lagi. Ketika ingin masuk biara, orangtua memilih “diam”, Tanda tidak setuju. Terutama ibu. Ini dialami oleh Sr. Rosalia HK asal Wates, Kabupaten Kulon Progo, DIY.

Setiap kali pulang liburan ke rumah keluarga, sang ibu selalu “nggondheli” (menahan) untuk jangan lagi bisa balik kembali ke biara di Lampung.

“Sudahlah. Kamu gak usah balik. Simbok ingin mantuin kamu,” begitu kurang lebih ucapan ibunya yang ingin menahan Sr. Rosalia HK agar tidak bisa kembali ke biara.

Kaul kekal tahun 1974, dukungan penuh ortu

Perubahan sikap orangtuanya berubah total. Ketika di tahun 1974, Sr. Rosalia HK mengucapkan profesi kekalnya sebagai anggota Kongreasi Suster-suster Belas Kasih dari Hati Yesus Mahakudus atau Hati Kudus (HK).

“Saat itu, ibu bilang begini: Ya wislah kamu tetap saja tinggal di situ saja. Biar nanti simbok mantuin adikmu,” kenang Sr. Rosalia HK mengenang masa-masa sulit sejarah panggilan hidupnya menjadi suster biarawati karena halangan dari keluarga.

Lahir di Wates, DIY

Sr. Rosalia HK lahir dan besar di Wates, Kabupaten Kulon Progo, DIY. Usia muda di kelas SMP, ia pergi ke Metro di Lampung untuk menyelesaikan pendidikannya.

Di situlah, ia lalu merasa tertarik untuk “melihat lebih jauh” keindahan Pulau Sumatra.

Di Jawa, kata dia, memang banyak tarekat religius suster. Namun, keberadaan mereka tidak terlalu menarik bagi Sr. Rosalia HK remaja.

“Saya ingin ke Sumatra,” katanya menjawab Titch TV di rumah kasepuhan Panti Wreda Griya Nugraha (PWGN) Lampung, pertengahan Maret 2023.

Setahun menjadi penyuluh sosial masyarakat di Bogor

Kalau ada yang menyenangkan dan membahagiakan hatinya sebagai suster biarawati HK, kata dia, maka hal itu adalah tahun-tahun karya sebagai guru.

Tidak hanya menjadi guru dan pendidik anak-anak di sekolah formal.

Tapi juga ketika harus menjadi “guru awam” -meski resminya tetap suster biarawati HK- sebagai penyuluh sosial untuk warga masyarakat di kampung-kampung Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

“Tugas saya sebagai penyuluh sosial adalah menganimasi keluarga-keluarga akan pola hidup sehat, tata ekonomi keluarga yang seimbang, memanfaatkan lahan-lahan kosong untuk tanaman obat-obatan,” kenang Sr. Rosalia HK yang sepanjang waktu tugas karya di Bogor itu tidak pernah memakai habit – jubah biara.

“Pakai baju biasa layaknya guru awam di sekolahan,” papar suster yang merupakan anak pertama di keluarga kecil dengan seorang adik perempuan ini.

Program Bincang-bincang Panjang TItch TV dengan Sr. Rosalia HK di rumah kasepuhan Panti Wreda Griya Nugraha (PWGN) Lampung, Maret 2023. (Mathias Hariyadi)

Menjadi guru dan pendidik di sekolah Palembang

Tentu saja, pengalaman di lapangan masyarakat sangat berbeda irama dan dinamikanya ketika ia menjadi guru dan kepala sekolah di Palembang.

Ia mengaku hepi dan bangga, ketika sekolah tempatnya berkarya selalu menjadi lokasi untuk kegiatan senam bersama para guru di Kota Palembang.

Ia punya relasi baik dengan para pengampu karya pendidikan di Kodya Palembang itu. Juga membina hubungan baik dengan para guru di sekolah-sekolah negeri di Kota Mpek-mpek ini.

Tahun 2021 bersama sejumlah suster HK senior, ia memulai waktu purna bakti. Menjalani ritme hidup baru sebagai seorang pensiunan di PWGN Lampung.

Meski resminya sudah pensiun, Sr. Rosalia HK dan semua suster lansia senior HK di PWGN masih tetap aktif berkegiatan lain.

“Di sini kami -para lansia HK pensiunan karya- punya kegiatan rutin yakni berdoa. Mendoakan Gereja, bangsa dan negara. Juga setiap orang yang minta kami doakan,” ungkap Sr. Rosalia HK dengan ceria.

Ia juga mengaku senang ketika para mantan muridnya sering datang mengunjungi dia di PWGN Lampung.

Benar-benar senang. Kalau jasa guru itu selalu dikenang dan dihargai oleh semua mantan murid. (Berlanjut)

PS: Terimakasih kepada Sr. Henrika HK, Sr. Hilaria HK, Sr. Marina HK, dan komunitas PWGN Lampung.

Baca juga: Sr. Sutyas HK, Usai Tandatangan Surat Isin Masuk Biara, Ayah Meninggal Kecelakaan (1)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here