Steve Jobs begitu memahami arti penting komunikasi dalam peradaban manusia, dan tak mengherankan bila Apple lewat berbagai produknya telah menjadikan teknologi tidak hanya monopoli para insinyur dan teknisi tetapi juga menjadi bagian hidup bagi berjuta-juta manusia. Demikian menurut Pater Antonio Spadaro, SJ, editor dari Civilta Cattolica, sebuah jurnal berpengaruh dan terkemuka di Vatikan milik Jesuit.
Pater Spadaro menilai Steve Jobs begitu memahami bahwa komunikasi merupakan nilai dasar hidup manusia yang harus berguna bagi banyak orang. Dalam konteks Sejarah Gereja Katolik, apa yang dibuat Steve Jobs dalam perkembangan teknologi dan komunikasi dewasa ini mengingatkan Pater Spadaro akan sosok Paus Pius XI dan pengaruhnya dalam Gereja Katolik di awal abad ke-20. Pius XI adalah Paus pertama yang melihat pentingnya pewartaan iman dengan menggunakan sarana teknologi komunikasi. Pentingnya komunikasi yang luas membuat Paus Pius XI -lah berinisiatif mendirikan Radio Vatikan pada tahun 1931 dan juga terminal kereta di Vatikan. Lewat komunikasi, hidup manusia akan semakin berbuah.
Menurut Pater Spadaro, Steve Jobs sudah turut mengubah peradaban manusia. Daya pengaruh dari Steve Jobs ini tidak lain karena Steve Jobs memiliki kemampuan yang besar untuk percaya pada mimpi-mimpinya. Steve Jobs tidak hanya melihat hidup sebagai sebuah rutinitas belaka tetapi juga tentang visi dan perspektif yang ada di dalam hidup itu sendiri. Pesan penting Steve Jobs yang sering didengung-dengungkan hari-hari ini adalah “stay hungry, stay foolish” yang menurut Pater Spadaro adalah sebuah ajakan untuk tetap memiliki kemampuan agar kita bisa selalu melihat hidup dari perspektif yang baru.
Kematian Steve Jobs pun rupanya tidak luput dari perhatian Media Vatikan. Surat Kabar resmi Vatikan L’Osservatore Romano menempatkan kabar kematian pendiri Apple ini pada headline di halaman muka dengan judul “Il Talento di Mr. Apple” atau “Mr. Apple yang Berbakat”.
“Steve Jobs adalah tokoh protagonist dan symbol revolusi silicon valley, yang tidak hanya membawa perubahan dalam teknologi, tetapi juga perubahan habitus masyarakat dunia, mentalitas dan budaya”, demikian menurut Vatikan. Vatikan menilai bahwa Steve Jobs adalah seorang visioner yang memadukan antara teknologi dan seni. “Dia sungguh manusia yang penuh bakat”