- Bacaan 1: Yes. 61:9-11
- Injil: Luk. 2:41-51
“Sukacita dalam dukacita” bukan berarti menghindari atau menghilangkan duka (kesedihan). Namun sebuah kemampuan menemukan sumber sukacita dalam kesedihan atau penderitaan.
Hari ini Gereja Katolik merayakan Peringatan Wajib Hati Tak Bernoda Santa Perawan Maria.
Dirayakan satu hari setelah Hari Raya Hati Kudus Yesus. Menandai keutamaan Maria yang dikandung tanpa dosa. Mengkorelasikan kesucian hati Maria dengan Hati Kudus Yesus, Putera-Nya serta perannya dalam “Rencana Keselamatan Allah” bagi manusia. Kesucian Maria saat menjawab “ya” kepada Bapa melalui Malaikat Gabriel untuk inkarnasi Allah, menebus dosa manusia dalam Diri Tuhan Yesus Kristus.
Mengingatkan umat Katolik akan kesedihan yang dialami Maria. Terutama penderitaan Yesus, yang digambarkan sebagai tujuh pedang yang menusuk hatinya. Gambaran tujuh kesedihan dalam hidup Bunda Maria:
- Nubuat Simeon (Maria akan mengalami kesedihan mendalam, seperti pedang menembus hatinya).
- Pelarian ke Mesir, untuk melindungi bayi Yesus.
- Kehilangan Yesus di Bait Allah, saat Paskah.
- Bertemu Yesus dalam Perjalanan ke Golgota.
- Penyaliban dan Kematian Yesus.
- Penurunan Jenazah Yesus dari Salib (menerima jenazah Yesus).
- Pemakaman Yesus
Dalam bacaan hari ini dikisahkan, Yesus “menghilangkan” Diri di Bait Allah selama tiga hari saat Paskah Yahudi. Berdebat bersama para alim ulama Yahudi. Dan saat ditanya Maria, jawaban-Nya sangat membingungkan orang tua-Nya.
“Mengapa kamu mencari Aku? Tidakkah kamu tahu, bahwa Aku harus berada di dalam rumah Bapa-Ku?”
Nabi Yesaya berbicara tentang pemulihan, sukacita, dan kebenaran yang akan datang bagi umat Tuhan. Ditandai dengan pengakuan sebagai keturunan yang diberkati dan penyebaran kebenaran seperti tumbuhnya tanaman.
Secara umum, Nabi Yesaya juga berbicara untuk umat katolik di zaman ini. Turut menyebarkan (mewartakan) “Kabar Sukacita Keselamatan dan Pemulihan” yang ditawarkan oleh Tuhan.
“Aku bersukaria di dalam TUHAN, jiwaku bersorak-sorai di dalam Allahku, sebab Ia mengenakan pakaian keselamatan kepadaku dan menyelubungi aku dengan jubah kebenaran, seperti pengantin laki-laki yang mengenakan perhiasan kepala dan seperti pengantin perempuan yang memakai perhiasannya.”
Pesan hari ini
Bunda Maria memberi teladan untuk ikut berperan dalam “Rencana Keselamatan Allah”. Membagikan kabar sukacita itu kepada orang-orang di sekitarmu, meski kadang harus mengalami dukacita.
“Temukan tempat di dalam di mana ada sukacita, dan sukacita akan membakar rasa sakitmu.”