Sukacita di Surga

0
32 views
Mencari Domba yang hilang
  • Bacaan 1: Rm 14:7-12
  • Injil: Luk 15:1-10

SAAT seseorang kehilangan miliknya yang sangat berharga pastilah sedih. Tidak hanya barang berharga namun bisa juga tentang hidup, yaitu seseorang, relasi, kesempatan perpisahan, kematian atau hal yang kita cintai.

Kehilangan merupakan sebuah bahasa sunyi dari kasih, karena merasa hampa terhadap hal yang pernah mengisi hati kita.

Allah juga akan “merasa kehilangan” manakala satu jiwa menjauh.

Itulah sebabnya Ia mencari dan menyelamatkan yang hilang dengan kasih tanpa henti bukan menunggu yang hilang datang kepada-Nya. Untuk menggambarkan betapa berharganya manusia bagi-Nya, Tuhan memberikan dua perumpamaan kehilangan:

  • Kehilangan satu dari seratus Domba.
  • Kehilangan satu Dirham dari sepuluh Dirham.

Meski hanya satu, tetap dicari hingga ketemu.

Tuhan bersabda, bahwa seisi surga akan bersukacita saat ada satu orang saja yang hilang (menjalani pertobatan sejati) datang kembali kapada Allah:

“Demikian juga akan ada sukacita di surga karena satu orang berdosa yang bertobat,…”

Maka setiap manusia punya tanggung jawab di hadapan-Nya, karena setiap orang hidup dan mati untuk Tuhan demikian kata Rasul Paulus dalam pengajarannya kepada Gereja di Roma. Kristus mati dan bangkit untuk menjadi Tuhan atas semua. Menunjukkan inisiatif kasih Allah menebus dan menuntun setiap orang kembali kepada-Nya.

Karena setiap manusia adalah milik-Nya, baik saat masih hidup di dunia maupun setelah mati. Setiap orang, hidup untuk kemuliaan-Nya dan bukan untuk kehormatan pribadi. Untuk itu Rasul Paulus menasihati agar mereka (juga kita semua) tidak saling menghakimi atau menghina saudara seiman.

“Demi Aku hidup, demikianlah firman Tuhan, semua orang akan bertekuk lutut di hadapan-Ku dan semua orang akan memuliakan Allah.”

Sebab setiap orang harus mempertanggungjawabkan diri sendiri di hadapan takhta pengadilan Allah.

Pesan hari ini

Setiap orang meski berdosa sangat berharga di mata Allah. Dia akan senantiasa mencari, memulihkan dan menyelamatkan mereka yang hilang.

Pentingnya pertobatan dari setiap orang agar sukacita di surga menjadi penuh.

“Ketika pikiran murni, sukacita mengikuti seperti bayangan yang tidak pernah pergi.”

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here