Susah Membongkar Ketidakpercayaan

0
441 views
Percaya saja.

Kamis, 31 Maret 2022

  • Kel. 32:7-14.
  • Mzm: 106:19-20.21-22.23.
  • Yoh. 5:31-47

KEPERCAYAAN kita kepada Tuhan terus dilatih melalui berbagai ujian serta tantangan yang kita hadapi dalam hidup kita.

Semakin banyak pengalaman kita dalam dinamika hidup ini, melalui kejatuhan dan kebangkitan, kita punya pengalaman rohani, maka semakin kokoh kepercayaan kita kepada Tuhan.

Hati ini memang berat, jika hidup dalam ketidakpercayaan.

Akan sangat sulit melihat kebenaran, kebaikan, perhatian. Yang ada hanyalah kurang dan salah. Marilah kita mengurangi beban yang melelahkan tersebut.

Kita buka mata hati dan budi kita untuk melihat kebenaran yang sering ditutup oleh mata tak percaya kita.

“Tidak mudah, meyakinkan orang yang pernah kita kecewakan,” kata seorang bapak.

“Meski itu orangtua kita sendiri,” lanjutnya.

“Sejak saat dituduh mengandaikan sertifikat rumah orangtua saya, mereka selalu curiga denganku. Padahal yang melakukan adalah kakakku yang saat itu sedang terlilit utang dan masalah,” ujarnya.

“Meski peristiwa itu sudah saya atasi dan sertifikat saya kembalikan kepada mereka, namun mereka sudah terlanjur hilang kepercayaan padaku, karena akulah orang yang memberikan sertifikat kepada kakak,” sambungnya.

“Ketika mereka sakit dan saya rawat dengan tulus, mereka tetap tidak bisa mempercayaiku,” ujarnya lagi.

Dalam bacaan Injil hari ini kita dengar demikian,

“Sebab jikalau kamu percaya kepada Musa, tentu kamu akan percaya juga kepada-Ku, sebab ia telah menulis tentang Aku.

Tetapi jikalau kamu tidak percaya akan apa yang ditulisnya, bagaimanakah kamu akan percaya akan apa yang Kukatakan.”

Injil hari ini bicara tentang kesaksian Yohanes Pembaptis dan kesaksian Bapa tentang Yesus serta ditolaknya Yesus dan ketidakpercayaan para pemimpin Yahudi terhadap-Nya.

Yesus tidak pernah bersaksi tentang diri-Nya, karena Dia tidak pernah mempromosikan diri atau mengagungkan diri.

Ada kesaksian-kesaksian tentang Yesus, yang seharusnya membuat seseorang percaya kepada-Nya.

Yohanes Pembaptis menghantar Yesus kepada orang-orang Israel sebagai Pribadi yang diutus Allah dan yang harus datang ke dunia, namun mereka tidak percaya kepada Yesus.

Orang Yahudi tidak percaya pada Yesus meski apa pun kebaikan yang Tuhan lakukan demi kebaikan umat manusia.

Bagaimana dengan diriku?

Apakah aku percaya akan karya keselamatan Tuhan dalam hidupku ini?

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here