Susteran OSF Gedangan Semarang Pasca Banjir: Lebih Mendesak, Bantuan untuk Masyarakat Umum (1)

0
1,254 views
Kondisi Kapel Susteran OSF Gedangan hari Selasa tanggal 9 Februari 2021 pasca banjir hari Sabtu pagi (6/2/2021) -Dok Kongregasi Suster OSF Semarang.

DALAM beberapa hari terakhir ini, beredar video dan sejumlah foto yang memperlihatkan bahwa Kapel Susteran Kongregasi Suster OSF di Jl. Ronggowarsito 8 Gedangan, Semarang, telah tergenang banjir. Terjadi karena imbas dampak hujan deras berhari-hari dan luapan Sungai Kaligawe.

Genangan air banjir setinggi lutut telah membuat semua properti Kapel Susteran OSF –umurnya sudah 151 tahun- menjadi lintang pukang. Jumpalitan tidak karuan.

  • Bangku-bangku duduk untuk sembahyang sudah dalam posisi mengambang dan terbalik.
  • Foto Sr. Evarista OSF yang harus cincing jubah karena air bah telah menggenangi kapel menjadi trending picture di panggung medsos selama hari-hari ini.

Semua orang langsung tersedot emosinya.

Sr. Evarista OSF, anggota Komunitas Susteran OSF Gedangan Semarang, harus rela cincing jubah saat memasuki areal kapel susteran yang sudah berumur 151 tahun lantaran sudah kadung tergenang banjir yang melanda Kota Lama Semarang, Sabtu pagi tanggal 6 Februari 2021. (Dok. Kongregasi OSF Semarang)
Banjir dampak hujan deras tiada henti dan luapan Sungai Kaligawe menciptakan kondisi genangan air campuran hujan dan air laut dan hal itu telah membuat semua bangku berbahan baku kayu jati di kapel Susteran OSF Gedangan Semarang langsung lintang pukang. Jumpalitan tidak karuan. (Dok. Kongregasi Suster OSF Semarang)

151 tahun karya misi Kongregasi Suster OSF

Apalagi, pada hari Jumat sore tanggal 5 Februari 2021, sehari sebelum terjadi banjir besar di hari Sabtu pagi, Kongregasi Suster OSF baru saja menggelar misa syukur di kapel tersebut untuk memperingati 151 tahun karya misi Kongregasi Suster OSF di Indonesia. “Misa syukur bersama Romo Sigit SJ telah kami selenggarakan secara sederhana dengan peserta sangat terbatas dan melakukan prokes secara ketat,” terang Sr. Theresio OSF menjawab Sesawi.Net.

Kisah sejarah misi dan karya Kongregasi Suster OSF itu kini telah membukukan sejarah panjang keberadaan OSF dan aneka karya tarekat di seluruh Indonesia selama 151 tahun.

Dan kisah sejarah penting itu justru terjadi dan dimulai dari Susteran OSF Gedangan di Jl .Ronggowarsito 8 Semarang yang di hari Sabtu pagi pekan lalu telah diterjang banjir hingga seluruh kompleks susteran sampai tergenang air bah.

Dengan ketinggian sangat beragam: 50-100 cm.

Sejumlah lokasi ikut terdampak yakni kapel, museum OSF, kantor Yayasan Brayat Pinuji, dan ruangan-ruangan lainnya.

Peran Komunitas Sahabat OSF

Bahkan sejak hari pertama terjadi “insiden” banjir dampak hujan deras dan luapan Sungai Kaligawe itu pun, sejumlah pihak sudah langsung cancut tali wanda bergerak cepat membantu para Suster OSF di Susteran Gedangan untuk menangani dampak bencana tersebut.

“Kini, situasinya sudah sangat kondusif, membaik, dan juga terkendali. Genangan air juga sudah mengalami banyak surut. Kapel sudah kembali putih bersih seperti tampak dalam foto yang kami buat hari Selasa siang ini. Banyak pihak telah datang membantu Susteran OSF Gedangan menangani kondisi lingkungan susteran dan karya tarekat pasca banjir,” tutur Provinsial Kongregasi Suster OSF Sr. Rosali OSF menjawab Sesawi.Net, hari Selasa malam tanggal 9 Februari 2021.

Banyak pihak telah dengan sukahati mendatangi Susteran OSF Gedangan Semarang dan menawari bantuan. Walikota Semarang Bapak Hendrar Prihadi juga sudah datang mengunjungi Susteran OSF Gedangan.

“Aparat Pemda Kodya Semarang datang membantu memompa genangan air. Dan hasilnya, genangan sudah sangat surut dan bahkan tidak ada lagi genangan air di banyak lokasi di seluruh kompleks Susteran OSF Gedangan,” terang Sr. Rosali OSF.

Dari sekian banyak pihak yang datang membantu “membereskan” situasi yang sebelumnya telah “kacau balau” itu adalah Komunitas Sahabat OSF.

“Mereka adalah para alumni sekolah-sekolah yang diampu oleh para Suster OSF di seluruh wilayah Indonesia,” tambah Sr. Theresio OSF, mantan Provinsial OSF dan kini Wakil Provinsial.

Aman terkendali

Menjawab Sesawi.Net tentang kondisi Susteran OSF Gedangan saat ini pasca banjir, kedua suster senior Kongregasi Suster Santo Fransiskus dari Tobat dan Cinta Kasih Kristiani (OSF) dengan jelas mengatakan bahwa semuanya sudah “aman terkendali”.

Memang kapel dan museum Susteran OSF Gedangan telah terkena dampak banjir. Akibatnya, limpahan air itu lalu menerjang masuk areal penyimpanan barang-barang bernilai sejarah tarekat dan kemudian menggenanginya selama dua hari.

Lebih mendesak bantu masyarakat umum

Tentang kebutuhan lain, kedua suster senior OSF ini dengan sangat langsung mengimbau agar segala bantuan sebaiknya diarahkan ke pihak lain.

“Bukan kepada kami -Susteran OSF Gedangan—namun sebaiknya segala bantuan amal kasih dari publik itu jauh lebih baik dan sangat mendesak untuk diarahkan saja kepada masyarakat umum yang kondisinya jauh lebih ngenes dan juga butuh uluran bantuan cepat,” terang Sr. Rosali OSF kepada Sesawi.Net.

Setelah sempat menyaksikan kondisi sekeliling Susteran OSF Gedangan –terutama sejumlah lokasi permukiman penduduk sekitar Semarang Kota Lama- maka kedua suster OSF senior ini dengan sangat berharap perhatian publik dan amal baik mereka sebaiknya diarahkan untuk masyarakat luas korban banjir.

“Sekali lagi, bukan untuk Susteran OSF Gedangan. Tapi masyarakat umum yang hidupnya dibuat menderita dan butuh bantuan cepat karena bencana banjir ini,” papar kedua suster kepada Sesawi.Net.

Bantuan dari umat Katolik bisa dikoordinasikan, misalnya, dengan Komisi PSE Paroki atau Keuskupan Agung Semarang.

Dengan sasaran penerima manfaat adalah masyarakat umum yang hidupnya terkena dampak serius oleh insiden banjir itu. (Berlanjut)

Ref: Flooding in Semarang paralyses traffic and damages old chapel

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here