Tak Semua Bisa Dibeli dengan Uang

0
1,079 views
Ilustrasi - Lonjak-lonjak bahagia yang tak bisa dibeli dengan uang. (Ist)

Bacaan 1 Ef 2:1 – 10
Injil Luk 12:13 – 21

BANYAK harta identik dengan banyak uang di tangan. Jika ditanyai apakah mau uang? Maka setiap orang jawabannya sama: mau sekali.

Dalam kehidupan, uang memang pegang peranan penting. Namun sepertinya bukan yang terpenting.

Banyak anggapan bahwa orang kaya pasti bahagia, namun kenyataannya tidak demikian. Banyak orang kaya yang justru malah tidak bahagia, meski dia memiliki uang untuk membeli dunia.

Banyak hal yang tidak bisa dibeli dengan uang, misalnya kebahagiaan, waktu, cinta, kedamaian, kesehatan dan mungkin masih banyak lagi.

Tujuan hidup orang beriman adalah kehidupan kekal, ini jelas tidak bisa dibeli dengan uang.

“Hai engkau orang bodoh, pada malam ini juga jiwamu akan diambil dari padamu, dan apa yang telah kausediakan, untuk siapakah itu nanti?”.

Demikian sabda-Nya untuk menyindir orang-orang tamak seperti yang dikisahkan dalam perikop hari ini.

Harta yang dikumpulkan di dunia tidak bisa dibawa mati, semua ditinggalkan di dunia. Sia-sia saja jika hidup hanya terfokus pada mencari harta dan takut tidak punya uang.

Ketamakan adalah salah satu dari tujuh dosa pokok dan membuat seseorang kehilangan kasih pada sesamanya.

Bahkan cenderung menindas dan menganggap orang lain tidak penting, yang penting saya punya kuasa atas dunia.

Dalam peneguhannya kepada jemaat di Efesus, Rasul Paulus mengatakan, “Allah yang kaya dengan rahmat telah menghidupkan kita bersama Kristus.”

Oleh iman, kita telah ditebus dari dosa dan mendapatkan kasih karunia keselamatan. Sebab, keselamatan itu bukanlah hasil usaha manusia namun pemberian Allah.

Pesan hari ini

Muliakanlah Tuhan sebab telah menghidupkan kita bersama Kristus.

Berikanlah kuasa untuk menyelenggarakan hidup sebab harta tak mampu untuk membeli hidup kekal bersama-Nya.

Keselamatan kekal adalah milik Allah yang diberikan atas kasih karunia-Nya. Ketamakan akan mendorong seseorang untuk berbuat dosa lainnya serta menghilangkan kasih pada sesama.

“Kesuksesan dan kegagalan adalah sama-sama bagian dari hidup, keduanya sama-sama sementara. Tetaplah pakai maskermu dan jaga jarakmu.”

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here