Jumat 13 Oktober 2023.
- Yl. 1:13-15;2:1-2.
- Mzm. 9:2-3,6,16,8-9.
- Luk. 11:15-26.
KITA memang tidak akan pernah tahu apa yang akan terjadi di dalam kehidupan kita.
Masalah boleh saja datang silih berganti dalam pekerjaan kita.
Akan tetapi ketika kita melakukan bagian kita, yaitu senantiasa mengikutsertakan Tuhan dalam pekerjaan kita, maka apapun halangan atau rintangan yang kita hadapi, kita akan dapat melaluinya dengan sukacita karena kita bekerja bersama dengan Tuhan.
Dan hanya bersama-Nyalah kita dapat mengalami anugerah dan mukjizat Tuhan yang besar terjadi di dalam pekerjaan kita.
Bekerja sama dengan sesama dan melibatkan Tuhan merupakan usaha yang mestinya kita lakukan untuk mencapai tujuan bersama dalam kehidupan ini.
Dalam kerjasama, setiap pribadi saling memperhatikan, meneguhkan, menghargai satu sama lain, sehingga selalu ada kekuatan baru.
Kerjasama atau bekerja sama adalah juga prinsip kerja Allah dalam seluruh karya penyelamatan-Nya. Artinya Allah tidak bekerja sendiri tetapi melibatkan manusia secara langsung sebagai kawan sekerja-Nya dalam seluruh pekerjaan-Nya.
Allah juga menghendaki agar manusia dapat melaksanakan panggilannya dengan bekerja sama dengan-Nya.
Dalam.bacaan Injil hari ini kita dengar demikian,
“Siapa tidak bersama Aku, ia melawan Aku dan siapa tidak mengumpulkan bersama Aku, ia mencerai-beraikan.”
Tidak ada zona abu-abu jika kita berbicara tentang relasi kita dengan Yesus, khususnya dalam hal kesetiaan kita kepada-Nya.
Posisi dan pandangan Yesus sangat jelas, yaitu bahwa hanya ada dua kerajaan, Kerajaan Allah di satu pihak dan kerajaan kegelapan di lain pihak.
Yesus juga bersikukuh bahwa hanya ada dua opsi, apabila kita berbicara mengenai relasi kita dengan Dia: apakah kita bersama Dia atau kita bersama pihak yang melawan Dia.
Tidak ada abu-abu; yang ada hanyalah hitam atau putih.
Kapan saja kita memilih untuk tidak mematuhi perintah Allah, hal ini berarti bahwa kita menempatkan diri kita dalam posisi oposisi atau melawan-Nya, sekaligus membuat diri kita rentan terhadap kuasa-kuasa kegelapan.
Siapakah kita ini tanpa Yesus? Bisa apa kita ini tanpa Tuhan? Kalau saya sendiri, dengan yakin menjawab: “Tanpa Yesus, saya bukan siapa-siapa dan tanpa Tuhan, saya tidak bisa apa-apa”.
Hidup kita ini berasal dari Tuhan, bersama dengan Tuhan dan akan kembali kepada Tuhan.
Maka, saya yakin: selama kita selalu bersama dengan Tuhan, pasti aman dan terjaminlah kita.
Roh jahat senantiasa mengancam kita dan kita amat rapuh untuk menghadapinya.
Namun, bersama Tuhan, kita kuat dan mampu mengalahkannya.
Kebersamaan dan kesatuan kita dengan Tuhan menjamin pula kesatuan dan keutuhan hidup bersama kita.
Bagaimana dengan diriku?
Apakah aku selalu melibatkan Tuhan dalam hidupku?