Taurat adalah Pelita Kehidupan

0
320 views
Ilustrasi - Nasihat Injli tentang hidup bahagia (Franciscan Media)

Ul 4:1.5-9

SEBELUM saya tiba dan hidup di Kalimantan, dulu orangtuaku memberi petuah begini:

“Hati-hati di jalan, kami tidak membekalimu uang dan emas. Kamu harus mandiri, jaga diri baik-baik dan jangan lupa berdoa”.

Saat itu, saya hanya mengangguk kepala.

Untuk mereka, ini bekal hidup melebihi uang tiket. Sedangkan bagi saya orang yang berjiwa muda, uang adalah bekal segalanya.

Merantau dengan dibekali banyak duit, maka hidup lebih mudah.

Sedangkan orangtua malah berpikir, dengan diberikan bekal seadanya, saya akan lebih kreatif untuk mencari uang.

Sepertinya, orangtua berani “tega membiarkan dan memberikan saya hidup susah” demi mengalami arti kesusahan bagi orang hidup.

Dan sekarang setelah berada di titik ini, saya mulai terbiasa dengan bijak melihat hidup susah. Dan paham bahwa nasihat bertuah orangtua adalah mutiara hidup.

Kesusahan hidup telah mengajariku kerendahan hati untuk semakin tergantung dengan Tuhan.

Dengan kata lain, jangan pernah minggat dan abaikan dari nasehat bertuah orang tua. Nasehat bijak orang tua adalah nasehat kehidupan.

Lewat bacaan pertama hari ini, Musa menasehatkan dengan memberikan bekal hidup bagi bangsa Israel. Dia menyebut Taurat Tuhan adalah bekal utama untuk hidup bangsa Israel. Hidup menurut Taurat Tuhan akan mempertemukan mereka dengan sang Kehidupan.

Dengan Taurat orang dilatih untuk takut, taat dan hormat kepada ketetapan Tuhan. Taurat adalah pelita kehidupan.

Pemazmur berkata:

“Taurat TUHAN itu sempurna, menyegarkan jiwa; peraturan TUHAN itu teguh, memberikan hikmat kepada orang yang tak berpengalaman. Titah TUHAN itu tepat, menyukakan hati; perintah TUHAN itu murni, membuat mata bercahaya. Takut akan TUHAN itu suci, tetap ada untuk selamanya; hukum-hukum TUHAN itu benar, adil semuanya, lebih indah dari pada emas, bahkan dari pada banyak emas tua; dan lebih manis dari pada madu, bahkan dari pada madu tetesan dari sarang lebah.” (Mzm 19:8-11).

Untuk kita umat kristiani, di Masa Prapaskah ini, kita bisa melihat Taurat Allah sebagai pelita kehidupan dalam diri Tuhan Yesus.

Dialah Terang dunia yang memerangi hidup manusia. Dialah penggenapan yang paling ideal dan sempurna dari Taurat Allah.

Dialah bekal kehidupan kita yang sesungguhnya. Mendengarkan dan melihat Tuhan Yesus berarti mendengarkan dan melihat Allah.

Untuk itu, jangan tuli dan buta mendengarkan sabda Allah.

Renungan: Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku. (Mzm 119:105)

Tuhan memberkati.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here