Puncta 22.11.22
PW. St. Sesilia, Perawan dan Martir
Lukas 21: 5-11
KITA sering mendengar lagu Ebiet G Ade ini di kala sedang ada bencana, entah gempa bumi, banjir, gunung meletus atau bencana hebat lainnya.
Syair lagu itu begitu menyayat dan mengajak kita tepekur merenung. Syairnya antara lain berbunyi;
… Anak menjerit-jerit, asap panas membakar
Lahar dan badai menyapu bersih
Ini bukan hukuman, hanya satu isyarat
Bahwa kita mesti banyak berbenah,
… Memang bila kita kaji lebih jauh
Dalam kekalutan, masih banyak tangan yang tega berbuat nista, ho-o, ho-o
Tuhan pasti telah memperhitungkan
Amal dan dosa yang kita perbuat.
Kemanakah lagi kita ‘kan sembunyi hanya kepada-Nya kita kembali.
Tak ada yang bakal bisa menjawab,
Mari hanya runduk sujud pada-Nya.
Ebiet mengajak kita merenung bahwa akan ada banyak peristiwa besar dalam kehidupan kita di dunia ini.
Pernah terjadi perang antar bangsa di dunia sampai dua kali. Bencana penyakit sampar juga menelan jutaan kurban. Kita juga mengalami sendiri bencana Covid-19 yang mengakibatkan banyak orang meninggal. Barusan ada gempa bumi di Cianjur.
Gempa bumi dasyat dan tsunami menelan ratusan ribu korban. Gunung meletus yang dasyat juga pernah terjadi.
Tuhan mengingatkan kita bahwa semuanya itu harus terjadi dahulu, tetapi itu tidak berarti kesudahannya akan segera datang.”
Dalam situasi penderitaan masih ada orang-orang yang akan menyesatkan dan mengambil keuntungan sendiri.
Yesus sudah mengingatkan juga, “Waspadalah, jangan sampai kalian disesatkan.”
Akan muncul orang seperti DM.
Bahasanya Ebiet menyindir dengan nyanyian, “Dalam kekalutan, masih banyak tangan yang tega berbuat nista.”
Kita perlu hati-hati, dalam situasi kekalutan ada orang-orang yang tega mengkorupsi bansos, mencari untung, mengurangi jatah bantuan orang miskin demi dirinya sendiri.
Bila semuanya itu terjadi janganlah terkejut. Semua harus terjadi lebih dahulu. Namun tidak berarti bahwa dunia akan kiamat.
Yesus mengingatkan agar kita waspada dan jangan goyah. Yesus pernah berkata, “Kalau kalian bertahan, kalian akan memperoleh hidupmu.”
Marilah kita tetap percaya dan bertahan pada Yesus. Dialah satu-satunya Juru Selamat kita.
Hanya kepada Dialah kita akan memperoleh keselamatan kekal. Jaminan keselamatan kita hanya pada Yesus yang rela mati di kayu salib.
Minum kopi di tengah kedinginan,
Kopi pahit warnanya hitam pekat.
Jauhkanlah kami dari pencobaan,
Bebaskanlah kami dari yang jahat.
Cawas, sing eling lan waspada…