AKHIR Maret 2012 yang baru lalu baru saja berlangsung temu wicara dan diskusi antara Komisi Kerasulan Awam (Kerawam) KWI dengan sejumlah pegawai negeri sipil (PNS) katolik di Jakarta. Acara ini digelar di Kantor KWI Jl. Cut Meutia, Jakarta Pusat dan berlangsung cukup seru dari petang hari sampai malam.
Topi yang dibahas adalah Peran PNS Katolik dalam Mewujudkan Good Governance: Panggilan dan Tantangan.
Sekretaris Komisi Kerawam Romo Guido Suprapto Pr selaku tuan rumah membuka acara dan menyampaikan gagasan. Menurut dia, pertemuan Komisi Kerawam KWI dengan para PNS Katolik dilaksanakan dua kali dalam setahun.
Salah satu tugas Kerawam KWI salah adalah mendampingi umat katolik dalam spiritualitas dan moralitas. PNS sebagai pelayan masyarakat punya tantangan besar dalam pekerjaannya. Karena itu, kata Romo Guido Pr, Komisi Kerawam KWI berharap forum pertemuan itu bisa mengingatkanpara PNS Katolik tetap setia dalam panggilan pelayanannya.
Empat pilar utama
Dalam pertemuan terbatas itu diundanglah narasumber penting di kalangan pemerintahan. Yakni FX Hadi Rudiyatmo –saat ini menjabat Wakil Walikota Surakarta– dan Dominicus Savio Priyarsono alias Sonny, seorang dosen PNS dari IPB sekaligus Dewan Komisaris PT Angkasa Pura I (Persero).
Diskusi dipandu oleh Martin Damorsi dari Kerawam KWI.
Dalam paparannya FX Rudiyatmo menyampaikan beberapa kunci menjadi pelayanan masyarakat. Ia menceritakan awal mula bagaimana ia bisa terjun ke dunia politik, menjadi ketua partai politik dan akhirnya memenangkan Pilkada Kota Surakarta dengan Joko Widodo sebagai Walikotanya. Rudiyatmo mengingatkan, seorang pelayanan masyarakat harus selalu berpedoman pada empat pilar, yaitu Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika.
Wakil Walikota yang menjabat sejak tahun 2005 dan terpilih kembali dengan 99,09% pemilih di tahun 2010 itu mengingatkan, pemimpin harus menjadi pelayan seperti teladan Yesus Kristus. Menurut dia, pemimpin masa depan bukanlah seseorang yang tahu cara berbicara, namun tahu cara bertanya. Pemimpin harus mencari tahu persoalan-persoalan yang dialami rakyat dan berupaya mencari solusinya.
FX Rudiyatmo mengingatkan, PNS Katolik itu dianugerahi kemampuan menyelesaikan persoalan-persoalan yang ada, namun belum tentu semua memiliki kemauan untuk melakukannya. Oleh karena itu, kemauan menjadi sangat penting dalam semangat melayani seperti Kristus. (Bersambung)