Ternyata Biara Bisa Juara Ramah Lingkungan

0
1,443 views

[media-credit name=”imageshack.us” align=”aligncenter” width=”550″][/media-credit]LOS ANGELES, SESAWI.NET– Didirikan di tahun limapuluhan, biara ini merupakan komunitas Benediktin ekumenis pertama di Amerika Serikat.
Pada mulanya, para biarawati tengah berupaya mencari tanah di pedesaan di luar Madison untuk keperluan tempat tinggal komunitas Benediktin yang baru. Dalam pencarian lokasi, para biarawati ini tertarik pada suatu area di puncak bukit yang memiliki sekaligus pemandangan cakrawala Madison dan Danau Mendota.

 

Setelah berkanjang dalam doa, para pengikut St Benediktus ini mengubur medali dari Santo Pelindung mereka, St Benediktus, di area tersebut, dan kemudian mereka mencari si pemilik lahan. Setelah menemukan si pemilik lahan, mereka membeli 42,5 hektar lahan termasuk danau yang telah kondisinya memprihatinkan karena sudah teruruk sehingga disebut juga sebagai “Danau yang hilang.” Lahan itu juga memiliki sebuah gundukan yang disebut oleh warga sekitar sebagai “Bukit Tuhan”.

Mengembalikan alam

Pada tahun-tahun setelahnya, para Benediktin wanita ini kembali membeli lahan di sekitarnya sehingga berhasil memiliki lahan seluas 138 hektar. Pada saat dibeli, lahan luas itu masih berupa areal persawahan dengan sedikit pohon berdiri di antara areal itu.

Kemudian, para biarawati itu mulai mengembalikan alam asli dari lingkungan itu dari sebelum dikonversi menjadi areal pertanian. Mereka mengembalikan lagi 95 hektar lahan menjadi padang rumput dan resapan air, termasuk mengeruk danau yang telah tertimbun ke bentuk semula.

Pada saat akhirnya, ketika mereka siap membangun biara baru, para biarawati memutuskan bahwa bangunan biara harus mengejawantahkan misi mereka untuk bertekun dalam doa, keramahtamahan, keadilan dan perhatian pada dunia, sebagai pandangan hidup yang dihayati secara bersama-sama dalam komunitas Benediktin ekumenis. Mereka juga menginginkan bahwa desain dari biara mustilah menghormati lingkungan alam di sekitarnya.
Proyek biara ini dipandang sebagai kesempatan untuk mencari bentuk biara Benediktin di abad 21 yang cocok pada masa kini.

Maka pada tahun 2006 dimulailah perencanaan pembangunan biara. Proyek ini selesai pada bulan Agustus 2009, dan hasilnya adalah segala sesuatu yang persis dicita citakan oleh para biarawati.

Penghargaan atas konservasi alam

Upaya konservasi alam dari para biarawati mendapat ganjarannya manakala Green Building Council Amerika, sebuah dewan yang bertanggung jawab memberi penilaian mengenai bangunan-bangunan yang ramah lingkungan, menganugerahkan kepada biara yang dikenal sebagai Biara Kebijaksanaan Suci atau Holy Wisdom Monastery dengan nilai 63, mendekati angka sempurna 69 sesuai dengan LEED-NC versi 2.2. Bahkan hingga saat ini, biara itu mengoleksi poin tertinggi dari dari semua bangunan yang dinilai berdasarkan LEED-NC di Amerika Serikat.

Biara tidak hanya menjadi tempat doa dan berjumpa dengan Allah. Bangunan biara ternyata bisa menyediakan segala sesuatu yang dibutuhkan, termasuk energi yang terbarukan dari alam.

Sumber: Catholic.org

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here