“Kondisi tersebut tentunya akan mendukung pembangunan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Beragamnya agama harus dijadikan kekuatan untuk menciptakan persatuan bangsa,” kata Kuswanto dalam syawalan tokoh lintas agama di Sleman, Kamis.
Menurut dia, jalinan silahturami antar umat beragama harus terus dibudayakan agar mengenal dan terjalin kebersamaan. “Fungsi komunikasi adalah meminimalisir mispersepsi yang berpotensi menciptakan perpecahan umat beragama,” katanya.
Ia mengatakan, kekerasan bukanlah solusi dalam memecahkan permasalahan, terorisme adalah musuh bersama yang harus dibasmi hingga tuntas.
“Terorisme itu bukanlah budaya Indonesia dan agama, harus diberantas hingga sel terkecil. Kami harapkan agar masyarakat tidak terpancing isu-isu provokatif yang berupaya memecah persatuan umat,” katanya.
Kuswanto mengatakan, tokoh agama harus bisa menjadi teladan dan contoh untuk umatnya, sementara pemimpin pemerintahan memiliki kewajiban membangun dan menjembatani kebutuhan umat hingga tercipta perdamaian.
Syawalan ini juga diisi ikrar perdamaian tokoh lintas agama, sarwadi mewakili umat Islam, Untung Sugiarto (Katolik) dan Slamet (Kristen).
“Sebagai umat beragama, kami harus turut berperan dalam menciptakan perdamaian dan keamanan, sehingga tercipta pembangunan yang berkesinambungan,” kata Untung Sugiarto.
Acara yang dihadiri Kapolres Sleman AKBP Irwan Rahmaini ini diisi dengan tausiyah oleh Gus Miftah.