Tersembunyi Bagi Orang Bijak

0
290 views
Ilustrasi - Anak-anak saling berbagi makanan by Dreamstime

Puncta 02.10.21
PW. Para Malaikat Pelindung
Lukas 10: 17-24

AMAT bersyukurlah kita, jika punya masa kecil yang gembira, bebas, tulus dan menyenangkan. Masa kanak-kanak adalah masa yang penuh sukacita, kebebasan dan kepolosan.

Tidak ada beban apa pun dalam diri anak-anak. Menjadi seorang anak yang merdeka.

Anak kecil punya sifat tulus. Ia ingin menolong teman, tanpa mengharapkan imbalan apa pun. Ketulusan hanya ada dalam diri anak kecil.

Anak kecil juga polos, berani mengungkapkan apa yang dipikirkan tanpa basa-basi. Ia jujur tanpa ditutup-tutupi oleh rasa malu atau sungkan. Hatinya penuh sukacita apa adanya.

Anak kecil tidak ambil pusing dengan hal-hal yang tidak perlu. Namun anak-anak biasanya punya rasa ingin tahu yang besar. Mereka senang bertanya dan mencoba hal-hal baru.

Kejujuran, kepolosan, kegembiraan, kebebasan dan ketulusan itulah warna-warni sifat anak-anak kecil.

Sedang orang dewasa ingin mencapai sukses, harga diri, prestasi dan gengsi. Yang dikejar dan dibanggakan adalah prestasi dan prestise.

Pengin dihargai, jadi sukses, hebat, populer, viral terkenal. Walau kadang harus menghalalkan segala cara.

Setelah ke-70 murid kembali dari pengutusannya, mereka gembira dan bangga dengan pencapaian yang mereka dapatkan.

“Tuhan, setan-setan pun takluk kepada kami demi nama-Mu.”

Namun Yesus mengingatkan supaya mereka tidak lupa daratan dan sombong dengan prestasi itu. “Janganlah kamu bersukacita karena roh-roh itu takluk kepadamu, tetapi bersukacitalah karena namamu terdaftar di surga.”

Para murid diingatkan agar rendah hati, tidak takabur. Karena kuasa itu bukan dari mereka sendiri, namun dari Yesus yang mengutus mereka.

Dan lagi, jangan hanya berhenti pada prestasi yang kelihatan, namun bersukacitalah karena namamu terdaftar di surga.

Kebaikan itu dicatat oleh Tuhan dengan tinta emas.

Hal seperti itulah, mampu melihat keagungan dan kebaikan Tuhan, yang membuat Yesus bersyukur dan bergembira.

“Aku bersyukur kepada-Mu, ya Bapa, Tuhan langit dan bumi, karena semuanya itu Kausembunyikan bagi orang bijak dan pandai, tetapi Kaunyatakan kepada orang kecil.”

Orang dewasa, bijak dan pandai merasa bahwa kesuksesan itu adalah hasil usaha mereka sendiri dan mereka hanya berhenti pada kesuksesan duniawi yang kelihatan.

Tetapi orang kecil, sederhana melihat semua itu terjadi hanya karena kuasa Tuhan.

Mereka tidak hanya berhenti pada kesuksesan, tetapi mampu bersyukur dan terus berusaha membagikan anugerah Tuhan itu bagi kebahagiaan yang lain.

Yang dicari bukan kebahagiaan duniawi sesaat, namun kebahagiaan kekal yang lestari.

Karya Allah itu bukan hanya dinikmati sendiri, untuk kesombongan pribadi tetapi dibagikan agar makin banyak orang diselamatkan.

Ke toko mencari boneka mungil,
Dapatnya boneka beruang dan panda.
Mari belajar dari kejujuran anak kecil,
Tanpa beban, gembira dan merdeka.

Cawas, selalu gembira dan bersyukur…

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here