Tertutup

0
325 views
Ilustrasi - Nyinyir, suka mengkritik orang. (Ist)

Renungan Harian
Selasa, 12 Oktober 2021
Bacaan I: Rom. 1: 16-25
Injil: Luk. 11: 37-41
 
AKHIR-akhir ini masyarakat dipertontonkan seorang ilmuwan yang berpenampilan arogan. Ilmuwan ini menampilkan kesan sebagai orang yang luar bisa menguasai banyak bidang ilmu.

Apa pun persoalan bangsa ini, beliau selalu tampil sebagai seorang analis dan hampir selalu memberikan kritik yang tajam, sarkas cenderung kasar. Bahkan dengan semua analisisnya apa pun yang dilakukan pemerintah atau pemangku keputusan negeri ini salah.

Tidak jarang beliau mengatakan bahwa semua pemangku keputusan negeri ini adalah orang dungu.
 
Sudah barang tentu pernyataan-pernyataan beliau sering menimbulkan kontroversi banyak yang beranggapan bahwa beliau asal bicara; tidak mampu melihat sebuah persoalan dengan lebih utuh dan mendalam.

Namun tidak sedikit pula yang mengatakan pernyataan-pernyataan beliau sebagai yang luar biasa hebat. Bahkan beberapa waktu yang lalu, sekumpulan ilmuwan menolak bidang ilmunya disebut sebagai dasar analisis beliau.
 
Banyak orang yang mengenal beliau sebelum beliau banyak tampil di media agak terkejut dengan perubahan yang terjadi.

Beliau sebelumnya dikenal sebagai orang yang bisa memberikan analisis cukup mendalam dan tajam.

Beliau banyak memberikan inspirasi bagi orang muda untuk melihat persoalan dengan lebih dalam dan atmosfir yang lebih luas.

Beliau mampu menghadirkan diskusi dan diskursus di kalangan anak muda mengenai persoalan yang tampaknya sederhana tetapi bisa diolah dengan mendalam. Lalu mengapa menjadi begitu berubah?

Banyak orang muda yang mengagumi dan mengidolakan beliau menjadi bingung dengan perubahan ini.
 
Banyak orang berpendapat bahwa perubahan beliau karena keberpihakan beliau. Keberpihakan beliau menjadikan beliau tidak lagi obyektif dalam melihat fakta, data dan fenomena.

Analisis beliau berdasar pada keberpihakan.

Beliau pasti tahu sisi yang lain, beliau pasti sadar dengan adanya data, fakta dan fenomena yang berbeda, namun karena sudah berpihak maka menjadi tertutup dengan sesuatu yang di luar frame keberpihakannya.
 
Sebagaimana sabda Tuhan hari ini sejauh diwartakan dalam Injil Lukas, Yesus mengkritik keras sikap orang Farisi yang tertutup hati dan budinya.

Mereka hanya memikirkan kepentingan diri mereka dan kelompok mereka sehingga hati dan budinya tertutup.

“Hai orang-orang bodoh, bukankah yang menjadikan bagian luar, Dialah juga yang menjadikan bagian dalam? Maka berikanlah isinya sebagai sedekah, dan semuanya akan menjadi bersih bagimu.”
 
Bagaimana dengan aku?

Apakah aku bagian dari orang-orang yang dikritik Yesus dengan keras?
 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here