Terulangnya Hal Serupa

0
262 views
Yohanes Pembaptis

DI dunia ini banyak hal-hal serupa. Bisa berupa benda, bisa pula peristiwa. Sebagian tidak bermakna bagai kebetulan belaka. Sedang yang lain meninggalkan pesan yang layak direnungkan.

Kematian Yohanes Pembaptis yang dipenggal kepalanya oleh Herodes diikuti pewartaan Sang Guru Kehidupan di depan umum (Mrk 6: 14-29). Wafatnya Sang Guru Kehidupan di kayu salib dan kebangkitan-Nya menjadi permulaan terbentuknya Gereja.

Kematian itu bukan akhir, tetapi permulaan hidup baru.

Seperti biji gandum yang jatuh ke tanah dan mati menghasilkan banyak buah (Yoh 12: 24), demikian pula kematian mulia akan menumbuhkan hidup baru yang abadi dan jauh lebih bermakna.

Yohanes Pembaptis dibunuh karena kebencian dari Herodias, isteri Herodes. Ia menaruh dendam kepada Yohanes yang menegur Herodes karena mengambil isteri saudaranya, yakni Herodias itu (Mrk 6: 18).

Sang Guru Kehidupan juga korban kebencian sebagian orang Yahudi. Mereka merasa bahwa ajaran dan kritik dari Sang Guru mengusik mereka. Lalu, mereka meminta supaya Pilatus menjatuhi Dia hukuman mati.

Apakah peristiwa-peristiwa di atas itu kebetulan?

Sepertinya tidak. Hingga kini masih ditemukan peristiwa serupa.

Para pemimpin dan pengajar jalan yang benar dan baik kerap berhadapan dengan kelompok pembenci yang terganggu kepentingannya. Kendati sudah bekerja sungguh melayani rakyat, tetap saja mereka difitnah dan dihujat.

Sejarah itu bukan sesuatu tentang masa lampau yang bisa diabaikan. Pengalaman menunjukkan bahwa sejarah berulang.

Pembunuhan Yohanes Pembaptis dan Sang Guru Kehidupan menegaskan bahwa orang baik dan benar sulit diterima oleh mereka yang bengkok jalan hidupnya. Orang perlu mewaspadai terulangnya hal serupa.

Jumat, 4 Februari 2022

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here