Home BERITA Tetap Berdoa, Walau Jawaban Belum Datang

Tetap Berdoa, Walau Jawaban Belum Datang

0
70 views
Para peziarah aman Doa Bukit Golgota Passionis Malang. (Laurensus Suryono)

Minggu, 19 Oktober 2025

Kel. 17:8-13
Mzm. 121:1-2,3-4,5-6,7-8; 2Tim. 3:14 – 4:2.
Luk. 18:1-8

BAYANGKAN seandainya Tuhan mengabulkan semua doa manusia. Setiap permintaan yang terucap, setiap harapan yang dipanjatkan, langsung menjadi kenyataan.

Dunia mungkin tampak bahagia sesaat, tetapi tak lama kemudian akan muncul kekacauan. Mengapa? Karena tidak semua yang kita doakan adalah yang sungguh-sungguh kita butuhkan.

Ada doa yang lahir dari keinginan egois, dari ketakutan, dari keserakahan, atau dari pandangan yang terbatas tentang hidup.

Tuhan melihat lebih jauh dari apa yang kita lihat. Ia tahu apa yang baik bagi kita, bahkan ketika kita tidak mengerti alasan-Nya.

Tuhan tidak menolak doa kita, melainkan menundanya, mengarahkannya, atau menggantinya dengan sesuatu yang lebih baik.

Dalam kebijaksanaan-Nya, Tuhan tidak ingin menjadikan kita manusia yang pasif, yang hanya menunggu mukjizat tanpa mau bergerak. Ia ingin kita menjadi pribadi yang tangguh, yang belajar melalui perjuangan dan kesulitan.

Dalam bacaan Injil hari ini kita dengar demikian, “Yesus mengatakan suatu perumpamaan kepada mereka untuk menegaskan, bahwa mereka harus selalu berdoa dengan tidak jemu-jemu.”

Kadang kita berdoa dan merasa Tuhan diam. Kita memohon dengan tulus, namun seolah tidak ada jawaban.

Dalam situasi seperti itu, mudah sekali timbul rasa lelah, kecewa, bahkan putus asa. Namun Yesus mengingatkan: jangan berhenti berdoa. Karena doa bukan hanya soal hasil, melainkan soal hubungan yang setia dan penuh kepercayaan antara anak dan Bapa.

Ketika doa kita belum dikabulkan, jangan cepat putus asa. Mungkin Tuhan sedang mengajar kita untuk bertekun, untuk berjuang, dan untuk menemukan makna di balik setiap proses.

Kesulitan yang kita alami bukan tanda bahwa Tuhan menutup telinga-Nya, melainkan tanda bahwa Ia sedang membentuk hati kita agar siap menerima berkat-Nya.

Tuhan mendengar setiap doa, bahkan sebelum kita mengucapkannya. Namun Ia juga tahu kapan waktu yang tepat untuk menjawab.

Keterlambatan bukan berarti penolakan. Kadang Tuhan menunda agar kita belajar bersabar, agar iman kita tumbuh melalui penantian, dan agar hati kita siap menerima apa yang terbaik dari-Nya.

Berdoa tanpa jemu berarti percaya tanpa syarat. Percaya bahwa Tuhan bekerja, sekalipun kita tidak melihatnya.

Percaya bahwa kasih-Nya lebih besar daripada segala kesulitan yang kita alami.

Bagaimana dengan diriku?

Apakah aku sungguh percaya bahwa Tuhan mendengarkan setiap doaku, meski jawabannya belum terlihat saat ini?

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here