Tetap Berkarya di Masa Pandemi

1
890 views
Ilustrasi: Menulis buku. (Power Consulting)

DI tengah masa pandemi yang segalanya menjadi serba terbatas ini, banyak hal yang dapat menjadi godaan untuk mengurangi produktifitas kita dalam berkarya dan melakukan hal-hal bermanfaat.

Namun, hal ini tampaknya tidak berlaku bagi Romo Yustinus Sumantri Pr.

Romo Yustinus Sumantri Pr −atau yang kerap disapa Romo Mantri− adalah seorang imam diosesan Keuskupan Surabaya. Ia lahir di Yogyakarta tahun 1958 dan berasal dari Paroki Baciro, Yogyakarta. Ia ditahbiskan menjadi imam pada tanggal 24 Juli 1989 di Paroki Santo Antonius, Kota Baru, Yogyakarta.

Sepanjang perjalanan hidup sebagai imam, ia pernah ditugaskan di Paroki Karangpanas, Semarang; Paroki Waleri, Kendal; Paroki Purbayan, Solo; Paroki Kampung Sawah, Bekasi; Paroki Sidoarjo.

Saat ini, ia tengah ditugaskan untuk melayani di Gereja Stasi St. Vincentius, Jenangan, Madiun, yang masih termasuk dalam lingkup Keuskupan Surabaya.

Selain pernah ditugaskan di beberapa paroki, Romo Sumantri pernah bekerja di Yayasan Kanisius, Semarang; melayani rumah Retret Civita, Tangerang Selatan; bahkan pernah juga mengikuti kursus rohani di Filipina.

Menulis buku

Di sela-sela kesibukannya sebagai seorang imam, Romo Sumantri juga aktif berkecimpung di dunia tulis-menulis. Setidaknya lebih dari 10 judul buku karyanya yang telah diterbitkan oleh lembaga penerbitan.  Buku karangan ia biasanya berisi cerita bijak, kisah inspirasi, dan anekdot yang menghibur.

Beberapa judul karyanya di antaranya Angin Barat Angin Timur; NATO: No Action Talk Only, Litani Serba Salah Pastor, Akar dan Sayap, 85 Kiat Mengelola Hidup, Senyuman (Kumpulan 100 Cerita Bijak), 58 Cara Mencapai Kehidupan yang Bahagia dan Sukses, Selamat karena Menolong, Tidak Ada Makan Siang Cuma-Cuma, Berubah dan Berbuah, Kamus Ringan Pepatah Latin Jawa Indonesia, Membesarkan Anak dengan Kasih Sejati, Menghitung Hari, Kisah Kasih di Lereng Gunung Kawi: Catatan Harian Seorang Imam, Mengungkap Rahasia Kekuatan Hidup, dan masih banyak lagi.

Berkat bukunya yang berjudul Membesarkan Anak dengan Kasih Sejati, ia pernah diundang sebagai pembicara mengenai topik parenting dalam acara Cakrawala Pagi yang ditayangkan di BiosTV bersama seorang psikolog pada tahun 2016 silam.

Romo Y. Sumantri Pr

Kanal YouTube

Baru-baru ini ia juga membuka kanal YouTube sendiri yang diberi nama “Romo Yustinus Sumantri”.

Meskipun masih terbilang baru, sudah banyak video yang ia unggah dalam kanal YouTube ini. Syair ciptaan ia, renungan, maupun video kegiatan keseharian di tengah pandemi merupakan konten utama yang ia unggah disini sehingga dapat dinikmati oleh umat Katolik dari berbagai daerah. 

Kanal YouTube inidiharapkan dapat menjadi sarana untuk berkomunikasi dengan umat meskipun tanpa adanya perjumpaan secara langsung sekaligus dapat memberi kekuatan rohani dan mengobati kerinduan umat Katolik yang belum bisa mengikuti perayaan Ekaristi secara langsung di Gereja.

Romo Sumantri merupakan sosok pribadi yang ramah, sederhana, dan kerap menghibur umat dengan cerita jenaka yang ia bagikan saat misa.

Bahkan, orang yang belum pernah bertemu dengan dia secara langsung juga dapat merasakan betapa ramahnya Romo Sumantri melalui cerita-cerita pengalaman yang ditulis dalam buku nya maupun melalui video-video yang diunggah di kanal YouTube.

Inspiratif

Ia merupakan sosok imam yang sangat menginspirasi. Melalui kesederhanaan dan kreativitasnya, banyak karya yang telah dihasilkan dan dapat dinikmati oleh banyak orang.

Bahkan di tengah masa pandemi ini, ia tetap berkarya, memaksimalkan seluruh potensi yang dia miliki untuk tetap menghadirkan Kristus di tengah umat Katolik yang senantiasa memiliki kerinduan untuk menyambut Kristus.

Jika menilik teladan kreatifitas dan kesederhanaan Romo Sumantri, kita dapat melihat bahwa masa pandemi bukanlah sebuah alasan untuk berhenti berkarya dan menjadi individu yang kurang produktif.

Justru dengan banyaknya himbauan untuk stay at home dan melakukan banyak aktivitas dari rumah saja, kita dapat mengeksplor diri dan mengembangkan potensi yang mungkin saja belum kita sadari selama ini.

Selain itu, masa pandemi juga dapat dimanfaatkan untuk mempererat hubungan dengan anggota keluarga di rumah, memiliki quality time bersama, dan juga melakukan banyak hal positif untuk mengisi waktu luang.

Banyak kesulitan yang dialami di tengah masa pandemi ini, namun dengan demikian kita juga diingatkan kembali untuk selalu mengandalkan Kristus dalam kondisi apa pun.

1 COMMENT

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here