“The Walk”, Meniti Kawat Baja di Puncak World Trade Center

0
4,547 views

MENGEJAR mimpi dan itu tak pernah kapok. Inilah inti cerita super heroik Phillippe Petit (Joseph Gordon-Levitt) yang membuat dunia gempar gegap gempita di tahun 1974. Dengan hanya  bermodalkan nyali besar dan seutas kawat baja, Petit berhasil menyeberang dari satu titik ke titik yang lain hingga praktis ia  mampu ‘menghubungkan’ jarak antara kedua Menara Kembar World Trade Center di Manhattan, New York.

World Trade Center kini memang tinggal kenangan,  karena luluh lantak hancur lebur dihantam aksi nekad pesawat tabrak diri yang dikenal dengan Tragedi 9 September 2002. Namun, di hati Philippe Petit yang kini masih hidup dan bahkan melatih sendiri aktor Levitt untuk belajar berjalan di atas tali, WTC adalah memori yang sangat indah. Menara Kembar World Trade Center tetap dia kenangkan, lantaran barangkali tak kan pernah ada orang lain yang punya nyali besar untuk menyaingi ambisinya  melakukan aksi luar biasa nekad ini.

Aksi memendam ambisi nekad Petit ini  sebenarnya sudah terjadi jauh-jauh hari sebelum tahun 1974. Umurnya baru menginjak angka delapan tahun, ketika Si Petit (artinya ‘kecil’ sesuai makna bahasa Perancis) yang masih belia begitu terpesona oleh sekelompok aksi akrobatik para aktor troubadour (seniman jalanan) asal Czech yang dikomandani Papa Rudy (Ben Kingsley). Dari awalnya hanya mengintip, lama-lama Petit berhasil merebut hati Papa Rudy hingga kemudian mengajarinya meniti tali baja di atas ketinggian sebagai hiburan akrobatik.

Meniti di atas kawat baja yang menghubungkan dua Menara Kembar World Trade Center.

Ketika ‘menari’ berjalan di atas seutas tali baja di ketinggian –begitu nasehat Papa Rudy– jangan sekali-sekali takabur, lengah diri, dan tak menaruh respek pada penonton. Justru karena ada penonton yang memberi ‘sekedah’ penghasilan, maka kelompok troubadour itu hidup. Justru karena ada penonton yang mengapresiasi, maka itu menjadi pemompa semangat yang mampu mengikis keraguan.

Hal penting lainnya adalah jangan mengira kalau tinggal 1-2 langkah lagi, aksi nekad itu akan selesai. “Justru tidak. Karena sudah banyak pemain akrobat akhirnya malah mati terjatuh,  hanya karena merasa ‘sudah sampai’,” begitu nasehat Papa Rudy kepada Petit remaja.

“Padahal, masih perlu satu sampai tiga langkah lagi untuk kemudian benar-benar meraih ujung kemenangan,” lanjut Papa Rudy menasehati Petit yang tetap saja masih ‘dungu’ soal mengatur emosi dan percaya diri ketika harus meniti di atas tali baja di ketinggian.

Untunglah, dalam perjalanan meraih mimpi besar serba nekad itu, masuklah Annie Allix (Charlotte le Bon) dalam kehidupan Petit; baru kemudian datang juga orang-orang lain yang mendukung rencana gila ini.

Kudeta

Philippe Petit menyebut rencana aksi gilanya menyeberangi jarak terbentang antara dua gedung tinggi WTC di New York itu sebagai ‘kudeta’ (le coup). Yang mau dia katakan sebenarnya hanyalah ingin membuat sensasi skala global yang belum pernah dilakukan orang sebelumnya pada masa itu. Bisa jadi, karena waktu tahun 1974 belum lazim terdengar Book of World’s Records, maka untuk gampangnya Philippe Petit lantas menyebutnya sebagai ‘kudeta’. Tak perlu berdarah-darah, karena yang dibutuhkan hanya semangat pantang muncur, nyali baja, kenekadan, sedikit permainan culas, dan taktik mengecoh petugas keamanan WTC.

Philippe-Petit-Twin-Tower-001
Aksi Philippe Petit menyeberangi jarak yang menghubungkan kedua Menara Kembar World Trade Center di New York tahun 1974. Aksi nekad inilah yang mengilhami film The Walk. (Ist)

Selebihnya adalah penguasaan diri: emosi, rasa percaya diri, mengolah keraguan, fokus, dan –yang tak boleh dilupakan– seutas kawat baja yang bisa menghubungkan dua gedung Menara Kembar. Ketika pada akhirnya aksi nekad mengejar ambisi ini berhasil dia lakukan, polisi New York sudah berdiri di ujung titik penantian yang segera meringkusnya.

Untunglah, aksi menjalankan ‘kudeta tak berdarah’ ini terbantu berkat kerja sama para relawan yang bersedia membantu ‘projek nekad’ ini. Namun, aksi nekad Petit mengejar ambisinya menyeberang WTC dengan meniti kawat baja tanpa disertai tali penyelamat ini juga takkan berhasil, kalau saja ‘the mysterious man’ yang tiba-tiba muncul di atap salah satu gedung WTC itu memutuskan segera lapor kepada  polisi.

Dalam film The Walk, sosok “the mysterious man’ ini malah tidak menunjukkan sikap terjekut berlebihan dan segera  kabur dari pandangan. Philippe Petit sendiri mengaku hanya sekali itu saja ketemu dan selanjutnya tak pernah lagi sempat mengenali nama sosok misterius ini.

Philippe Petite (Joseph Gordon-Levitt) dalam THE WALK.

The Walk besutan sutradara Robert Zemeckis ini luar biasa, ketika bicara tentang ambisi manusia meraih mimpi. Melalui Papa Rudy, The Walk mengajari kita untuk selalu fokus dalam melakukan sesuatu, berkonsentrasi penuh, dan tak kalah penting jangan takabur dan lengah sedikit pun,  sekalipun hanya tinggal satu-dua langkah lagi akan sampai di tujuan. Penguasaan diri adalah tema besar dalam The Walk, selain pernak-pernik aksi tipu-tipu Philippe Petit untuk mengejar mimpi nekadnya melakukan ‘kudeta tak berdarah’ di atas ketinggian Puncak WTC.

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here