Tinggalkan Keuskupan Amboina, Mgr. PC Mandagi MSC Jadi Uskup Keuskupan Agung Merauke

0
1,423 views
Mgr PC Mandagi PC buku tentang kiprahnya

AKHIRNYA, Keuskupan Agung Merauke di Papua punya uskup baru. Tidak perlu ada prosesi tahbisan lagi.

Karena Vatikan resmi telah memilih Administrator Apostolik Keuskupan Agung Merauke yakni Mgr. Petrus Canisius Mandagi MSC sebagai Uskup baru definitif untuk Keuskupan Agung Merauke.

Beliau mengemban jabatan dan tugas sebagai Administrator Apostolik Keuskupan Agung Merauke setelah pejabat lama Mgr. Nicolaus Adiseputra MSC menjalani program bina lanjut. Sejak 7 Agustus 2019 terjadi sede vacante di Keuskupan Agung Merauke.

Saat ini, Mgr. PC Mandagi MSC masih resmi menjabat Uskup Keuskupan Amboina, Maluku. Menjabat sejak terpilih tanggal 10 Juni 1994.

Selama 25 tahun lebih, Mgr. Mandagi PC menjadi Pemimpin Gereja Lokal Keuskupan Amboina. Kini –seakan mengikuti jejak Mgr. FX Hadisumarta O.Carm yang dipindahtugaskan dari Keuskupan Malang ke Keuskupan Manokwari-Sorong di Papua Barat– maka Mgr. PC Mandagi MSC kini mengemban tugas kegembalaan baru di Gereja Lokal Keuskupan Agung Merauke di terletak di ujung paling selatan Papua.

Koleksi buku karangan Mgr. PC Mandagi MSC.

Usia 71 tahun

Mgr. PC Mandagi lahir di Kamangta, Tombulu, Minahasa, Sulawesi Utara, 27 April 1949; kini sudah berusia 71 tahun.

Mgr. PC Mandagi MSC menjalani pendidikan sekolah dasar di SD Katolik Kamangta sejak tahun 1954 hingga tamat 1960.

Setelah lulus, ia meneruskan pendidikan di Seminari Menengah Kakaskasen, Tomohon hingga tahun 1967, dilanjutkan dengan pendidikan filsafat dan teologi di Seminari Tinggi Pineleng, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara hingga tahun 1975.

Ia ditahbiskan menjadi imam pada tanggal 18 Desember 1975 di Manado. Setelah tahbisan, ia diangkat menjadi socius sekaligus pembina para calon anggota tarekat MSC di Karanganyar sejak 1976 hingga 1977.

Ia kemudian ditugaskan Pastor Paroki Gereja Bunda Hati Kudus, Kemakmuran, Jakarta hingga tahun 1978.

Ia kembali menjalani studi, kali ini di Leuven, Belgia sejak tahun 1978 hingga 1981, dan meraih gelar MA dalam Studi Keagamaan pada tahun 1979 dan Lisensiat dalam Teologi Dogmatik pada tahun 1981.

Sekembalinya ke Indonesia, ia ditugaskan menjadi dosen teologi dogmatik di Seminari Tinggi Pineleng hingga tahun 1990.

Antara tahun 1981 hingga 1982, ia juga kembali bertugas sebagai socius sekaligus pembina calon imam MSC.

Pada tahun 1982 hingga 1990 ia menjadi superior pembina Skolastikat MSC.

Mgr. PC Mandagi MSC

Menjadi Provinsial MSC

Sejak 1990 hingga 1994, ia menjadi Provinsial Provinsi MSC Indonesia. Pada 10 Juni 1994, Mgr. Mandagi ditunjuk oleh Paus Yohanes Paulus II meneruskan kepemimpinan Mgr. Andreas Peter Cornelius Sol MSC di Keuskupan Amboina.

Pada 18 September 1994, Mgr. Sol kemudian menjadi Penahbis Utama baginya, dengan didampingi oleh Uskup Auksilier Amboina bergelar Uskup Tituler Apisa Maius, Mgr. Josephus Tethool, MSC dan Uskup Auksiler Ujung Pandang bergelar Uskup Tituler Amantia, Mgr. Johannes Liku Ada’.

Perhatian besar pada mutu pendidikan imam

Ia menjalankan kepemimpinan dengan langsung turun ke lapangan dalam menanggapi berbagai masalah yang ada.Ia menaruh juga fokus perhatian pada pendidikan calon imam, serta pendidikan pada umumnya termasuk juga pendidikan umat.

Selain itu, ia juga menempatkan kesehatan sebagai masalah utama umat dan masyarakat. Ia juga melihat betapa pentingnya Gereja terlibat dalam kehidupan dan pendidikan politik.

Dalam kapasitasnya sebagai Anggota KWI, ia pernah duduk sebagai Ketua Komisi Kateketik (1997–2003), Anggota Presidium KWI (2000–2003), Ketua Komisi Keadilan dan Perdamaian dan Pastoral Perantau (2003–2009), dan Ketua Komisi Hubungan Antar Agama dan Kepercayaan sekaligus Anggota Presidium KWI (2009–2015).

Sumber: Wikipedia.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here