Tips Doamu Dikabulkan

0
53 views
Mengampuni untuk diampuni

Bacaan 1: Sir 48:1-14

Injil: Mat 6:7-15

Selama ini kita sering membaca atau mendengar bagaimana “orang-orang yang layak” dihadapan Tuhan bisa berkomunikasi dengan baik dengan-Nya. Semua doanya, senantiasa di dengar oleh Tuhan. Maka saat mereka diangkat menjadi santo dan santa, kita sering meminta mereka menjadi perantara agar doa kita dikabulkan.

Allah adalah kudus dan manusia dituntut menjadi kudus juga.

Maka menjadi kudus merupakan panggilan Tuhan supaya kita memiliki relasi yang sungguh dekat dengan-Nya.

Orang kudus tidak berdoa dengan kata-kata yang bertele-tele sebab sejatinya Tuhan tahu segala kebutuhan manusia. Dengan berdoa kepada-Nya, kita mengakui kelemahan dan keterbatasan manusia. Manusia tidak mampu memenuhi kebutuhannya sendiri, sehingga ia harus memohon kepada Sang Pemilik Alam Semesta ini.

Sebetulnya Nabi Elia juga manusia biasa, hanya saja ia berbeda dengan kebanyakan orang karena kesalehannya. Ia merupakan nabi besar dalam Perjanjian Lama selain Nabi Musa. Ia melaksanakan pengutusan dari-Nya dengan tulus dan “all out”.

Melalui dirinya, Allah berkarya saat anak janda Sarfat dihidupkan lagi.

Saat Nabi Elia memohon agar hujan diturunkan lagi di Israel (setelah tiga setengah tahun “dikemaraukan Tuhan”), ia berdoa tanpa bertele-tele. Berdoa secara “to the point”, karena ia sangat dekat dengan-Nya dan percaya Tuhan tahu apa yang dimohonkannya.

Untuk itulah Tuhan Yesus mengajarkan agar kita berdoa dengan cara yang efisien. Yesus mengajarkan doa yang kita kenal dengan “Doa Bapa Kami”.

“Doa Bapa Kami” justru lebih berbicara sebagai sebuah langkah mohon pengampunan-Nya dan niatan untuk mengampuni sesama. Dengan relasi yang baik kepada sesama maka kita juga menjaga relasi yang baik dengan Sang Penciptanya dan dosa-dosa kita akan diampuni-Nya. Sehingga kita pun menjadi kudus.

“Karena jikalau kamu mengampuni kesalahan orang, Bapamu yang di surga akan mengampuni kamu juga.”

Demikian sabda-Nya.

Pesan hari ini

Jadilah kudus dan sempurna seperti yang diinginkan-Nya, sehingga kamu punya relasi dekat dengan-Nya dan berdoalah secara efisien tidak bertele-tele maka doamu akan dikabulkan-Nya.

“Tidak memaafkan itu seperti meminum racun tikus dan kemudian menunggu tikus itu mati.”

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here